webnovel

OUR JOURNEY

Judul sebelumnya: Rumitnya Persahabatan [REVISI] Entah berapa lama lagi kita dapat bersama. Intinya, waktu yang aku habiskan bersama kalian sangat berharga bagiku. Selalu ada canda dan tawa serta duka di setiap perjalanan kita

Enjizoo44 · Teen
Not enough ratings
134 Chs

Bab 48

"Anak Gue kembar Nik," teriak Nathan histeris lalu kembali memeluk Nicholas erat.

"Astaga serius Nath? Terima kasih tuhan," kata Raya lalu mencakupkan kedua tangannya.

"Mana Freya?" Tanya Sherina dan Rivanno.

"Freya di dalem ma masih tidur," jawab Nathan.

"Terus anaknya cewek apa cowok?" Tanya Rivanno.

"Kembar perempuan pa," kata Nathan.

Sherina langsung memeluk Nathan dan segera menangis sambil memeluk putranya. Begitu juga dengan Rivanno yang membawa Sherina beserta Nathan ke pelukannya.

"Kita udah bisa ketemu Freya belum Nath?" Tanya Sherina.

"Udah ma ayo masuk," kata Nathan.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam ruangan Freya. Tadi Freya sudah dibawa ke ruangan VIP khusus untuknya beserta kedua bayi kembarnya. Nathan mendekat ke arah kedua putrinya dan mengelus lembut pipi putrinya itu. Nathan lalu berjalan ke arah brankar tempat Freya tidur dan mengecup kening wanitanya.

"Terima kasih sayang sudah berjuang. Aku bakal berusaha jadi ayah dan suami yang baik buat putri-putri kita dan juga kamu," kata Nathan.

"Nathan bayi aku mana?" Tanya Freya setengah sadar.

"Mereka lagi tidur tuh disana sama kakek dan neneknya. Kamu istirahat lagi aja gapapa," kata Nathan.

"Aku pingin peluk anak aku Nath," kata Freya mencoba untuk duduk.

"Mau gendong anak kamu nak?" Tanya Sherina dan diangguki oleh Freya.

"Nenek gendong kamu kesana ya sayang," kata Sherina lalu menggendong salah satu bayi perempuan dan satunya lagi digendong oleh Rivanno.

Freya menangis sambil menatap wajah kedua putrinya. Dirinya tak menyangka jika Ia sudah menjadi seorang ibu. Sherina dan Rivanno memutuskan untuk keluar dari ruangan Freya, membiarkan orang tua baru itu menghabiskan waktu bersama anak mereka yang baru saja lahir.

"Gimana ma ponakan Niko?" Tanya Nicholas segera setelah Sherina dan Rivanno keluar dari ruangan Freya.

"Freya baik-baik aja kan tante?" Tanya Raya.

"Iya mereka semua baik-baik aja. Btw kalian kapan?" Canda Sherina.

"Kapan ngapain ma?" Tanya Nicholas yang tidak peka.

"Kapan ngasih mama cucu?" Kata Sherina sambil menaik turunkan alisnya.

"Fokus dulu sama Nathan nanti kalo Niko punya anak mama bingung lagi mau ngurus yang mana," kata Nicholas.

"Btw Nayara ga ikut kesini?" Tanya Rivanno.

"Nggak pa dia lagi ada les privat kan sama tutornya," jawab Nicholas.

"Kamu tinggal gitu aja? Dirumah ada siapa aja?" Tanya Sherina panik.

"Niko lupa! Niko tadi panik makanya cepet-cepet nganterin Freya. Niko mau nyamperin Naya dulu!" Kata Nicholas lalu segera berlari menuju parkiran.

"Makasih kak untuk hari ini," kata Nayara sebelum Jason meninggalkan kamar Nayara.

"Iya sama-sama. Oh ya Nayara mau gak ketemu sama adik kakak? Seumuran kamu," tanya Jason.

"Adik kakak? Baru tahu kalau kakak punya adik," ujar Nayara.

"Sebenarnya adik kakak beda jauh banget sifatnya sama kakak. Adik kakak bodoh tapi entah kenapa bisa keterima di SMA Semesta," jelas Jason.

"Oke deh dia jemput kakak kan?" Tanya Nayara.

"Iya ayo," kata Jason.

Keduanya lalu segera turun untuk menuju gerbang depan rumah Nayara. Terlihat sebuah mobil putih terparkir tepat di sebelah pot bunga yang berada diluar rumah Nayara. Tok Tok. Jason mengetuk kaca mobil itu. Tak lama keluarlah pria yang sepertinya familiar bagi Nayara.

"Lama amat Lo bilang kelarnya jam 10!" Kata pria itu.

"Jesse?" Pekik Nayara.

"Loh kamu kenal dia?" Tanya Jason namun tak dijawab oleh Nayara.

"Sayang? Kamu ngapain sama abang aku?" Tanya Jesse lalu menghampiri Nayara.

"Abang kamu tutor aku," kata Nayara.

"Owh aku juga baru tahu," kata Jesse.

"Pacar? Kamu yakin ga mimpi Nay? Sadar Nay!" Kata Jason yang terlihat heran melihat Nayara yang berpacaran dengan adiknya itu.

"Kenapa bang? Kita emang pacaran," kata Jesse.

"Yaudah aku mau pulang dulu ya kamu dirumah sendirian? Masuk gih ga aman perempuan diluar," kata Jesse.

"Gapapa kok anak kompleks juga semuanya udah tahu aku," kata Nayara.

"Woyy Jesse jauhin Nayara!" Teriak Bang Jay yang tiba-tiba datang bersama dengan Mbak Andra dan juga Kanaya beserta putra kecil mereka.

"Bang Jay bikin kaget aja," ujar Nayara.

"Ngapain Lo disini?!" Teriak Bang Jay sangar.

"Tenang aja kali Gue cuma jemput abang Gue doang yakan? Gue duluan," kata Jesse dengan senyum smirknya.

"Sayang aku pulang ya," kata Jesse yang segera merubah ekspresi wajahnya saat berbicara dengan Nayara.

"Jangan sentuh dia!" Kata Bang Jay sambil menepis tangan Jesse yang hendak mengelus kepala Nayara.

"Nayara!" Pekik Nicholas dan langsung memeluk adik perempuannya itu.

"Kamu gapapa?" Tanyanya lagi kali ini sambil memutarkan tubuh Nayara.

"Gue tahu kalian semua gak percaya sama Gue kalo Gue bener-bener cinta sama Nayara. Tapi tolong jangan ungkit masalah kita di depan wanita Gue," kata Jesse lalu menyuruh Jason yang terlihat bingung sama seperti Nayara agar segera naik ke dalam mobil. Jesse lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Jangan berani Lo nampakin batang hidung Lo didepan Gue lagi setan!" Teriak Bang Jay.

"Kenapa Jesse bisa disini?" Tanya Nicholas yang saat ini sedang duduk dihadapan Nayara dengan sorot mata tajamnya.

"Tutor Naya kakaknya Jesse. Naya juga gatahu bakal ketemu pacar Naya disini," jawab Nayara.

"Kamu cari tutor baru lagi aja Nay jangan sama dia," ujar Bang Jay.

Bang Jay memutuskan untuk mampir sebentar kerumah Nayara sedangkan Mbak Andra sudah pulang duluan untuk menidurkan anaknya.

"Bentar-bentar! Naya bingung deh dari dulu kenapa sih kalian bertiga, kak Niko, Kak Nathan, Bang Jay gak ngerestuin hubungan Naya? Ya aneh aja gitu ada apa sih sebenernya diantara kalian ber-empat?" Tanya Nayara yang mulai emosi kepada dua orang laki-laki yang membingungkan itu.

"Lo bakal tahu pada waktunya Nay, sekarang Lo belum boleh tahu apa-apa. Dan ini sebenernya ga ada hubungannya sama Lo kita cuma khawatir doang. Gue balik," kata Bang Jay lalu keluar dari rumah itu.

"Kak Niko ngapain bengong? Mikirin pertanyaan Naya?" Tanya Nayara.

"Pokoknya bilang ke mama supaya tutor kamu itu diganti," kata Nicholas sambil mengusap wajahnya gusar.

"Dih enak aja! Emang kak Niko mau ngajarin Naya? Lagian kayaknya kakaknya Jesse gatahu deh masalah kalian karena nih kalo dilihat-lihat kakaknya Jesse itu baik," jelas Nayara.

"Dari mana kamu tahu kalo tutor kamu baik? Kayaknya baru dua bulan ketemu dan juga kamu kelihatannya gak begitu deket sama tutor kamu itu," ucap Nicholas.

"Iya juga sih tapi kasihan kak masak cuma gara-gara masalah kalian sama Jesse kak Jason jadi kena imbasnya," kata Nayara.

"Jesse kaya Nay ngapain kamu kasihan?" Tanya Nicholas.

"Kan bisa aja kak Jason dianak tirikan jadinya dia harus nyari biaya sendiri," kata Nayara.

"Pokoknya ganti tutor! Btw anak Nathan kembar perempuan dua," kata Nicholas.

"Iya lah kembar dua! Hah?! Seriusan kak? Terima kasih tuhan kak Freya sama bayinya baik-baik aja kan?" Tanya Nayara heboh lalu pindah duduk ke sisi Nicholas.

"Iya, mereka semua baik-baik aja. Seneng banget kelihatannya kakak kira kamu ga suka Freya," celetuk Nicholas.

"Nayara suka cuma gak tahu cara nyampeinnya gimana. Dan juga Naya ga suka lihat kak Niko sama kak Nathan mesra-mesraan sama kak Raya dan kak Freya di depan Nayara," kata Nayara sambil menunduk.

Nicholas akhirnya sadar mengapa Nayara bersikap kekanakan akhir-akhir ini. Dan menurutnya wajar jika Nayara bersikap seperti itu setelah Nayara kehilangan semua perhatian yang Ia miliki. Perhatian yang selalu Nayara dapatkan dari dirinya dan Nathan perlahan menghilang karena keduanya kini sudah memiliki belahan jiwa. Bahkan perhatian Sherina dan Rivanno yang dulunya hanya untuk Nayara kini sudah terbagi sejak kedatangan Freya. Nicholas lalu memeluk Nayara dan mendekap hangat adiknya itu.

"Maafin kakak ya Nay kakak gak peka," kata Nicholas sambil mengelus rambut Nayara.

"Udahlah kak gapapa Naya cuma belum terbiasa aja," kata Nayara lalu memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

"Naya mungkin ga akan pernah bisa terbiasa," gumam Nayara dalam hati.