"Maaf Oppa, aku tidak bisa. Aku harus pergi sekarang."
Gadis itu lalu menoleh ke belakang dan sontak saja ia terkejut.
"Astaga! Kurasa aku telah membuat sebuah keributan disini." Gumamnya sambil tersenyum pada Young Hoon, "Terima kasih atas tanda tangan dan sambutan hangat untukku hari ini, Oppa. Asal Oppa tahu, hari ini adalah kesempatan pertama dan mungkin akan menjadi yang terakhir untukku, dan aku senang. Aku senang karena Oppa ternyata sama dengan apa yang kubayangkan selama ini, seorang pemuda yang baik, hangat dan tentunya tampan." Sambungnya lalu tertawa kecil.
"Aku tahu, Oppa pasti bingung dengan keadaan ini, dengan semua ceritaku tadi, tapi aku yakin suatu saat Oppa pasti akan mengerti dan untuk ini, aku tahu sendiri. Tidak ada seorang pun yang memberitahuku. Bukan juga gadis itu..." lanjutnya sambil merapikan album besar di genggamannya, ia pun tersenyum manis.
"Kalau begitu, aku pergi dulu, Oppa. Sekali lagi terima kasih telah mendengarkan semuanya. Saranghaeyo[1] Oppa..."
Senyumnya mengembang lembut. Ia mulai melenggang dan bersiap turun, tapi seketika langkahnya terhenti. Ia berbalik, lalu berlari kecil sambil mengambil sesuatu dari saku sweater hijaunya.
"Bisakah Oppa memberikan ini pada gadis itu?" tangannya menyerahkan satu kotak kecil dengan pita pink diatasnya pada Young Hoon.
Young Hoon mengerjapkan kedua matanya bingung.
"Aku belum sempat memberikannya kemarin. Jadi.. Young Hoon Oppa pasti bersedia memberikannya, bukan?"