webnovel

One Piece : Ron Wolf

West blue? Ron wolf transverser in illsia kingdom, he become treasure hunter... or searching secret of the world... or became tyrannt in fan fiction? i am sorry i am just newbie author #one Piece #fan fiction #non English

Caldera_Adv · Action
Not enough ratings
63 Chs

chapter 13: Pirate?

'tock...tok....tock...' suara ketukan pintu, lantas Ryna bangun dari tempat duduknya, ia 'Clack...' 'ngikk' suara pintu terbuka.

Ryna kaget sejadinya ia mengingat bahwa duit yang ia curi berasal dari orang itu.

lelaki tampan berkulit putih kuning, dan memiliki postur tinggi 180 cm dan memiliki 2 bilah pedang sejenis cutlass yang berada di pinggang nya, berdiri didepan pintu ryna.

"yo nechan... kamu tidak apa apa?" ujar Leopold

"eeee.... kamu bagaimana bisa datang kemari? jangan jangan kamu ingin menagih uang itu? aku minta maaf aku akan ganti uang nya" Rina yang tertunduk lemas.

"aku mendengar percakapan kalian, kamu memiliki adik yang sakit bukan?, aku kemari ingin menawarkan pengobatan di kapal kami, jika kamu tidak percaya juga tidak apa apa, jika kamu berminat mari ikut saya ke pelabuhan happo navy." ujar Leopold.

"kak ada apa? uhukkk uhukkkk " seorang bocah kecil yang bersembunyi dibalik kaki Ryna. bocah itu berusia 14 tahun ia bernama Rya. "baiklah aku akan ikut dengan mu untuk mengobati adik saya..." Ryna terpaksa mengikuti karena ia adalah orang yang miskin.

mereka bertiga pergi ke kapal kozu ship didermaga happo navy.

'murrmurrr....' hiruk pikuk dermaga happo navy....

"yo kapten sudah baikkan?" tanya leopold.

"tentu sudah huuu...., siapa mereka?" tanya Ron.

"Ahhh aku ingin mengobati mereka, apakah ada frankenstein?" tanya leo.

"ya, dia ada didalam, Oi Frank kemari ada yang ingin bertemu dengan mu?" panggil Ron.

"terus siapa nama mereka?" tanya Ron.

"Dia Ryna dan ini Rya, mereka kakak beradik".

"salam kenal".

"ada apa kapten?" ujar Frank.

"ini ada orang yang sakit bisakah kamu obati?"

"ohhh tentu dengan senang hati, mari sini"

Frankenstein dan adik ryna berada di samping tiang kapal, dengan steiteskop miliknya ia mulai memeriksa kondisi rya.

"mmmmhhhh dia kena sebuah flu, untungnya tidak membahayakan jiwanya, dan ini obatnya, kuharap ia bisa baikkan 3 hari kedepan" ujar rankenstein sambil mengusapkan kepala rya.

terbesit dipikiran adik nya, 'cita cita kakakku ... ia rela meninggalkan impiannya danmenjadi tulang punggung keluarga, semenjak ayh telah tiada. padahal ia sangat ingin pergi kelaut dan menggambar peta dunia. mungkin Kakak ini adalah orang baik.'

"tuan bolehkan kakak saya ikut pergi dengan kalian? kakakku bisa mengambar peta, ia bermimpi ingin mengambar peta dunia." ujar Rya.

"sssttt ngomong apa kamu dik? kamu tidak lihat mereka ini bajak laut" ujar Ryna.

"Kakak jangan khwatirkan aku, aku bisa bekerja di tempat bibi Ann, disana aku bisa makan dan tidur dengan nyenyak, ini kesempatan hanya datang 1 kali saja kak, Tolong pikirkan dengan baik baik" Ujar Rya.

"hooo bagaimana kamu tau kita bahkan belum memasang bendera., dan kami bahkan belum memiliki bounty?" tanya Ron.

"saya hanya menebak saja, bagaimana bisa kapal memiliki 2 orang yang kuat dan 1 orang dokter, pasti ini sebuah bajak laut bukan!" ujar Ryna

"hahahah kamu wanita cerdik, Tentu kami ini seorang bajak laut, kami ini kumpulan orang yang memiliki sebuah ambisi, aku Ron Wolf ingin menjadi orang yang terkuat di dunia" ia berpose menampilkan otot tangannya.

"Saya leopold Fischer, aku ingin menjadi pendekar pedang terhebat didunia" ia tengah membersihkan pedang cutlass.

"Kalau saya Frankenstein, aku ingin melihat dunia dan ingin mengembangkan ilmu medisku" ia baru saja mengobati adiknya Ryna.

"ohhh dan aku, Lucky Luke, ingin menjadi penembak jitu terhebat" ujar Luke yang baru saja sampai dikapal.

"Kurasa Mereka bukan orang yang jahat kak, mereka tidak menjual kita atau apa pun itu, berkat mereka , aku bisa agak baikkan" ujar Rya.

"hahaha jika kamu ingin ikut kami, kami akan tunggu disini sampai esok pagi, karena kami akan pergi dari sini" ujar Ron.

waktu tengah hari disebuah rumah kecil dipinggir tebing, deburan ombak terdengar dan malam yang sunyi menemani Ryna, ia masih teringat atas ajakan Ron.

"aku ingin pergi ke grandline" ryna termenung di bawah sinar rembulan.

Keesokkan pagi "Rya sepertinya aku ingin mengejar mimpiku, apakah kamu yakin akan baik baik saja disini?" ujar Ryna.

"tenang saja aku akan baik baik saja" ujar Rya.

"Tentu Rya akan tinggal bersama kami, kami akan menjaganya layaknya anak kami sendiri" ujar bibi ann.

Ryna ditemani rya dan bibi ann ke pelabuhan Happo navy, "bibi ann, rya aku berangkat dulu, sampai jumpa" Rina berpelukkan dan pergi naik kekapal kozu.

diatas kapal terdapat 3 orang pria melirik kearah Ryna. "Yooo Ryna kamu sudah siap?" ujar Ron.

"iya sudah ku bulatkan tekadku" Ujar Rina.

"yoshhh berangkat....tinggikan layar dan angkat jangkar kita berlayar." Teriak Ron.

Semua orang melaksanakan tugasnya masing masing, 'brekkk' 'brekkk' suara layar kozu berderap, dan kapal kozu berlayar menjauhi kota Kano country.

"selamat tinggal Rya, jaga kesehatan mu yaaa!" teriak Ryna sembari melambaikan tangannya, semakin lama makin jauh, rya tidak nampak lagi begitu juga dengan kota kano yang mengecil dan hilang ditelan lautan.

"seperti nya aku bakalan sering sering menulis surat untuk rya" ryna dengan wajah sedih namun bahagia. ryna membalikkan badannya melihat matahari terbenam.

"kapten, saat ini kita menggarah ke las camp?!, kudengar disana adalah tempat transit".

Ron tersenyum mengenai jawaban ryna, dia tahu akan pergi kemana. dia merasa dia adalah navigator yang bisa diandalkan.

"tentu las camp kah ini bakalan menarik aaa...dan kuharap kamu tidak menyesali pergi berlayar dengan kami ryna"