webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
141 Chs

Bab 68

"Apakah kamu yakin dapat melawan dua raksasa itu? Dengan tinggi badanmu, aku takut mereka tidak akan menyadari keberadaanmu." Vermillion menggoda.

"Vermillion, berhentilah menggoda. Juga, jangan mencoba meremehkanku." Musashi cemberut dengan imut.

"Haha, baiklah-baiklah. Kamu dapat mencoba melawan mereka jika kamu mau."

"Bagus, aku sudah tidak sabar untuk bertanding lagi." Musashi tersenyum puas setelah mendengar persetujuan Vermillion.

"Sebelum duel itu, mari kita berlatih dulu. Sudah cukup lama semenjak aku memegang pedang, ayo, temani aku berlatih." Vermillion berdiri lalu mewujudkan dua pedang persis milik Musashi.

"Baiklah." Musashi mengangguk.

"Musashi, tolong bimbing saya."

"Berhati-hatilah, saya tidak akan menahan diri." Mengeluarkan kedua pedangnya dari sarung pedang, Musashi tersenyum.

***

Ketika Musashi dan Vermillion menyelesaikan latihan mereka, perjamuan makan sudah hampir selesai.

Melihat tong-tong besar yang telah kosong, Vermillion hanya dapat menggelengkan kepalanya. Para krunya sangat rakus akan wine!

Melihat langit sudah malam, Vermillion memutuskan untuk mengantar Robin ke kamar yang telah disiapkan khusus untuknya.

"Robin, aku akan mengantarmu ke kamar. Omong-omong, selama kamu berada di kapal kita, kamu tidak perlu khawatir World Government atau Navy, mereka tidak akan mampu menangkapmu."

"Apakah Anda tidak takut pada World Government?" Meletakkan gelas bir miliknya, Robin menatap Vermillion dengan keingin tahuan.

"World Government sangatlah kuat, mereka adalah penguasa dunia yang sebenarnya. Bahkan jika Anda telah mengalahkan yang terkuat di Navy, jika World Government ingin, anda tidak akan dapat lolos..." Robin tak lagi dapat melanjutkan perkataannya. Dia tahu seberapa kuat dan mengerikan World Government itu.

Berbalik, Vermillion hanya tersenyum sambil memberi Robin isyarat agar mengikutinya.

"Kami sangat kuat, dan kamu tidak tahu seberapa kuat rekan-rekan-ku yang sebenarnya. Selain itu, kami, Blueplet, memiliki anggota lain selain yang ada di kapal sekarang."

Dalam benak Vermillion, tidak masalah untuk memberi tahu Robin hal ini. Bahkan jika dia mencoba memberi tahu dunia akan keberadaan anggota lain itu, Vermillion juga tidak akan perduli. Hal itu justru membuat group Blueplanet lebih ditakuti!

Mengikuti langkah Vermillion, Robin merasa terkejut akan keberanian dan kepercayaan diri pria itu.

'Mungkinkah Blueplanet benar-benar sekuat itu? Jika benar, mengapa tidak ada seorang pun di dunia yang pernah mendengar mereka sebelum Bajak Laut Drake malaut?'

Ketika Robin sedang berpikir, dia tidak sadar bahwa Vermillion telah berhenti. Akibatnya, dia yang masih linglung menabrak tubuh Vermillion.

Merasakan ada yang menabrak punggungnya, Vermillion berbalik lalu lekas memeluk pinggang Robin agar dia tidak jatuh.

"Lain kali berhati-hati lah." Kata Vermillion sambil tersenyum.

"Ini adalah kamarmu, kamu akan tinggal di sini mulai dari sekarang." Vermillion menunjuk bagian dalam ruangan yang telah tertata rapi.

"Terima kasih." Robin menggosok ujung hidungnya sambil berterima kasih kepada pria itu.

Selama bertahun-tahun, dia telah berkelana dan bergabung dengan banyak sekali Bajak Laut, tapi ini adalah kali pertamanya dia merasa aman tinggal di kapal seseorang.

"Sama-sama. Beristirahatlah, sekarang sudah malam. Sampai jumpa lagi besok dan selamat malam." Vermillion melambaikan tangannya.

"Selamat malam." Robin membalas dengan senyuman manis.

-----

read chapter 101 on;

patréon.com/mizuki77