Keesokan harinya setelah perang berakhir Ace tiba di alubarna tidak seperti yang di janjikan.
saat ini kami sedang ada di tengah gurun, aku berencana melatih kekuatan buah iblisnya, aku takut terjadi kebakaran jika berlatih di tengah kota.
"baiklah Ace aku tahu kau sedang mencari seseorang dan aku tahu dimana orang itu, tapi untuk menangkap orang itu kau harus di beri bimbel kilat oleh ku" ucap ku sambil menunjuk dadaku.
"bimbel kilat? " ucap ace dengan penasaran.
"yup, baiklah mari kita mulai" ucap ku.
"tu-tunggu dulu mengapa kamu terburu-buru? " ucap ace.
"ini demi kebaikanmu ace lebih cepat lebih baik, tapi jika kau tidak mau yah aku tidak akan menahan mu"ucap ku.
" ayo kita mulai" ucap ace dengan bertekad.
"itu baru semangat"
"apa kau tau ace bahwa api itu memiliki tingkatan suhu? " ucap ku.
"tidak, yang ku tahu api itu hanya panas" ucap ace.
"nah jika suhu pada air menurun maka air itu akan membeku, sama dengan api jika suhunya naik maka pembakarannya akan lebih cepat, itulah perumpamaan nya" ucap ku.
"seperti ini lihat" aku membakar batu dengan suhu biasa dan batu itu meledak.
"aku tidak tau kau memiliki kekuatan api" ucap ace dengan penasaran.
"kau saja yang tidak bertanya, sudah-sudah kau lihat batu itu kan? itulah yang terjadi jika aku menggunkan suhu yang rendah" ucapku.
"tapi jika aku menggunakan suhu yang tinggi" aku membakar batu lagi dengan suhu ekstrim, batu itu mencair, ace mulai mengerti apa yang ku maksud.
"nah seperti itu, coba kau lelehkan batu ini" aku memberikannya batu random.
5 jam kemudian
"ini sangat sulit, berikan aku tips nya" keluh ace yang dari tadi tidak kunjung berhasil melelehkan batu itu.
"kau seperti anak TK saja"
"haaaah... kekuatan kita itu tergantung pada imajinasi, coba kau bayangkan panas api mu bertambah lalu bakar batu itu" ucap ku.
perlu waktu 40 menit untuk ace berhasil dalam menambah suhu apinya, api ace yang semula kuning kemerahan sudah berubah biru.
"sepertinya kau sudah berhasil ace, tapi ku lihat masih ada tingkatan lain dari api mu" ucap ku sambil memegang api yang di hasilkan ace.
"yah tapi aku tidak sanggup lagi, mungkin aku akan berlatih di lain waktu" ucap ace.
"yah itu terserah padamu" ucap ku
"aku sudah melatih kekuatan buah iblis api ku, sekarang katakan dimana teach berada? "
"sebentar lagi ia akan berada di sebuah pulau bernama jaya di mock town"
"dan 1 lagi yang ku beritahu pada mu, teach adalah pemakan buah iblis kegelapan, ia bisa menarik segala sesuatu dari kegelapan nya, mungkin itu saja yang bisa ku beritahu pada mu" ucap ku
"terimakasih, dan sampaikan salam ku pada luffy" ucap ace sambil melambai ke arah ku.
"ya" ucap ku dan aku segera pergi kembali ke istana.
keesokan harinya
"mungkin kami akan berangkat nanti sore" ucapku sambil menyeruput kopi di ruang makan istana.
" begitukah? kukira aku akan bisa menjodohkan mu dengan putri ku" ucap raja cobra
aku segera menyemburkan kopi yang baru saja ku minum "apa kau berniat menjual putri mu begitu saja kepada seorang bajak laut? " ucap ku
"bukan begitu tapi aku melihat beberapa hari ini kau dan vivi sangat dekat setelah perang itu"
'sial, apa aku ketahuan saat kencan kemarin dengan vivi? ' pikirku
"benarkah? yah aku dan vivi hanya sebatas teman akrab tidak lebih" ucap ku sambil memasang wajah poker.
raja cobra menyipitkan matanya pada ku, aku berkeringat dan langsung menghabiskan kopi ku untuk menutupi rasa gugup ku.