webnovel

one of one

"Untuk apa indah tapi tak tergapai?" "Well hanya naga yang bisa menjamahnya." Mendengar jawaban Long Jin, Na Ra tidak menyadari ada makna tersirat disana. "Tapi, aku tidak ingin jadi seperti bulan, meski indah dan dipuja banyak orang dia tetap sendirian." *** "Apakah kau tahu, darah lebih kental daripada air? Semua orang bisa memiliki kekayaan dan pengaruh yang sama besar dengan keluarga Dan.. Namun tidak semua orang bisa memiliki darah keluarga Dan yang mengalir dalam dirinya." "Kau boleh mengambil darahku, jika kau terobsesi dengannya." "Anak-anak kita... di dalam tubuh mereka akan mengalir darah yang sama, berasal dari tetesan yang sama, dan menjadi segumpal daging yang mendiami rahim yang sama."

Talmina_Halim · Urban
Not enough ratings
12 Chs

Tabir (2)

"Sudah selesai makan?" tanya Long Jin saat memasuki kamar. Namun hal itu tak digubris Na Ra sama sekali, mungkin karena pikirannya bertaut dengan pemandangan bulan yang tampak indah namun tak tergapai.

"Jadi apakah bentuk bulannya masih sama?"

"Masih lah."

"Kau tahu kenapa bulan indah?"

"Entah."

"Karena dia tak tergapai."

"Untuk apa indah tapi tak tergapai?"

"Well hanya naga yang bisa menjamahnya."

Mendengar jawaban Long Jin, Na Ra tidak menyadari ada makna tersirat disana. "Tapi, aku tidak ingin jadi seperti bulan, meski indah dan dipuja banyak orang dia tetap sendirian."

"Bukankah aku sudah bilang bahwa naga langit selalu menemaninya, sama halnya seperti kamu. Kamu juga bulan, hanya satu dan keberadaanmu sangat penting bagi banyak orang..." Nada suara Long Jin terasa menggantung dan dia pun meraih tangan kanan Na Ra.

"...namun hanya ada satu orang yang bisa menyamai posisimu, yaitu aku." imbuhnya sambil menyelipkan cincin di jemari gadis itu. Namun Na Ra kian mengeratkan buku-buku jarinya agar cincin tersebut tidak sampai ke pangkalnya. Melihat si gadis melawan keinginannya, Long Jin pun berkata,"Aku sudah menyiapkan untuk hari ini, jadi jangan membuatku menyesal."

"Why me?"

"Aku benci pernyataan itu."

"Aku bertanya."

"Tapi secara tidak langsung kau menyatakan bahwa dirimu bukanlah siapa-siapa, bahkan mungkin kau berasumsi bahwa kau bukanlah orang yang tepat untuk berada disini. Tapi kau harus tahu, bulan tidak meminta diciptakan sebagi bulan." Selesai dengan kalimatnya maka sampailah juga cincin tersebut.

"Looks good on you, mungkin aku memilihnya sambil memikirkanmu."

"Tidak mungkin..."

"Apapun yang terjadi padamu hari ini, sudah kurencanakan masak-masak dari tiga tahun lalu. Awalnya aku akan menemui mu dan bukannya menculikmu, namun kupilih jalan terlarang untuk membawa mu kemari."

"Why?"

"Kenapa kau suka tanya -kenapa- ?"

"Aku tidak paham cara berpikirmu."

Long Jin langsung mengajak Na Ra ke suatu tempat. Sekeluarnya Na Ra dari kamar tersebut, dia bisa melihat bahwa kediaman keluarga Dan cukup besar untuk ditinggali, namun memang tak banyak ruangan yang terlihat sepanjang perjalanan.

Tibalah keduanya di sebuah ruangan yang gelap dan Long Jin pun langsung menyalakan pencahayaan yang paling terang di ruangan tersebut.

"Kemarilah.. kau pasti mengenal pria itu."

"Ayah..."lirih sekali jawaban Na Ra layaknya angin pagi yang tak mampu menggoyangkan dedaunan.

"Itu ayahmu, itu nenekmu, dan itu kakek buyutmu... Nenekmu adalah anak tunggal yang sah sekaligus pewaris nama Keluarga Dan, begitu juga ayahmu dan kamu, kalian juga anak tunggal."

"Nggak. Ayah punya dua orang kakak.."

"Ah, cerita itu ya... apakah ayahmu pernah cerita bahwa masa kecilnya tidak dihabiskan bersama keluarganya di kota S, melainkan pergi dengan kakekmu menemui seorang ibu di kota J?" Na Ra coba kembali mengingat kenangan lamanya dengan sang Ayah, terutama saat ayahnya terngiang bagaimana kadang kakak-kakaknya memperlakukan dirinya secara berbeda.

"Nenekmu, karena terlalu kaya dan berpengaruh, akhirnya jatuh cinta dengan seseorang dan tibalah di kota S, sekalipun keputusan tersebut bertentangan dengan keingin kakek buyutmu. Pendek kata, mereka menikah, nenekmu pun hamil, ayahmu lahir, namun nenekmu sadar bahwa akan sangat berbahaya jika orang-orang tahu bahwa keluarga Dan memiliki pewaris lelaki. Oleh karenanya, nenekmu mengorbankan diri dan hatinya kemudian kembali ke kota G, seoranh diri."

"Tapi dia bukan nenek yang kukenal."

"Well, kakek kandungmu memiliki dua istri sebelumn akhirnya bertemu dengan nenekmu. Istri pertama pada akhirnya bercerai dan tinggal di kota K, lalu istri kedua adalah nenek yang sudah kau temui dan tinggal di kota S, dan inilah istri terakhirnya, sekaligus nenekmu yang sebenarnya."

"Bagaimana ayahku bisa sampai ke kota G? penculikan juga?"

"Ayahmu saat itu ditugaskan untuk sebuah misi, sepulangnya dari misi tersebut dia menyempatkan diri untuk mampir ke kota G. Dia menghabiskan waktu hanya sepekan untuk mencari tahu keberadaan leluhurnya dan tentunya setelah serangkaian pembuktian, kami pun tidak ingin melepaskannya begitu saja. Sama seperti ku yang tidak akan bisa melepaskanmu."

"Just because i am the legal heirs, well i could make some authorities that notice you to be the one who inherit my wealth... dan lepaskan aku setelahnya."

"Apakah kau tahu, darah lebih kental daripada air? Semua orang bisa memiliki kekayaan dan pengaruh yang sama besar dengan keluarga Dan.. Namun tidak semua orang bisa memiliki darah keluarga Dan yang mengalir dalam dirinya."

"Kau boleh mengambil darahku, jika kau terobsesi dengannya."

"Anak-anak kita... di dalam tubuh mereka akan mengalir darah yang sama, berasal dari tetesan yang sama, dan menjadi segumpal daging yang mendiami rahim yang sama." Na Ra shock mendengar pengakuan Long Jin tentang bagaimana dia sangat menginginkan penyatuan keluarga Bai dengan keluarga Dan melalui keturuan dan kelahiran, tidak bisakah hanya dengan surat hibah kekayaan saja? batin Na Ra.

Kembali Na Ra berpikir keras untuk mematahkan keinginan pria tersebut atas dirinya. "Bukankan Dan Hei Fu memiliki saudari perempuan juga?"

"Kau menyuruhku menikah dengan keturunan haram keluarga Dan?"

"Maksudmu?"

"Kakek buyutmu memiliki istri tidak sah, yang katanya juga amat dicintai, namun tidak mendaptkan restu menyandang status Ny. Dan, dari wanita itulah kakek buyutmu mendapatkan anak lelaki. Setelah kepergian nenekmu ke kota J, anak lelaki haram itulah satu-satunya penerus keluarga Dan. Dia pun memiliki anak dan cucu, salah satunya adalah Dan Hei Fu."

"Bukankah berarti ayahku juga anak haram? Dia lahir dari istri ketiga.."

"Jaga bicaramu. Ayahmu adalah anak sah. Dan asal kau tahu, kakek dan nenekmu sudah resmi menikah di kota G, sebelum pindahke kota J."