Chat from : Sean Dewanda.
'Saya ada di depan butik.'
Pupil mata Reva membulat sempurna. Ada urusan apa pria itu datang? Bukankah tadi pagi dengan lantang dia mengatakan sibuk? Reva mendengus kesal, bilang saja kalau dia tidak bisa jauh-jauh. Tanpa berpitan kepada Salsa dan Bima Reva langsung menuju ke luar. Ketiganya memang makan di butik, kompak tidak ada yang ke luar.
"Mau ke mana? Mau makan siang?"
Langkah kaki Reva terhenti. Sumpah demi apapun dia sangat kaget seperti maling tertangkap basah. Mendengar suara asing dari arah belakang, tentu saja dengan cepat Reva menoleh. Padahal di depan sana dia sudah melihat Sean berdiri. Melihat Radit berdiri di depan mata, refleks Reva mundur selangkah.
"Mau ke mana? Mau makan siang?" Dengan sabar Radit mengulang perkataannya. Wanita di depannya terlihat menggemaskan, maka dari itu Radit mulai senang menegur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com