Terduduk di bangku, menatap lekat bayangan wajah di cermin. Entah kenapa, akhir-akhir ini Reva geli sendiri melihat wajahnya. Walaupun hatinya sedih, tidak munafik ada rasa senang juga karena dia bisa bernapas sendiri. Selain itu, Reva bisa mandiri tanpa siapapun. Kecuali Rega sama Almira, sih, mereka benar-benar mesin ATM selama tiga bulan lebih.
Tunggu, tunggu! Tapi tenang saja, mulai hari ini Reva akan menunjukan pada dunia kalau dia bisa berdiri sendiri, dia akan bekerja, mencari uang, menabung. Karena Reva tahu, di dalam perutnya sedang ada janin yang berkembang. Reva tidak bisa menyalahkan siapa-siapa sekarang, tapi yang pasti dia sesekali sering menyalahkan dirinya sendiri.
Tapi kalau difikir lagi, untuk apa? Semua sudah tidak berguna.
"Hallo sayangnya Mommy!" Dengan riang Reva mengusap perut buncitnya. "Kita bekerjasama dengan baik okay? Nurut sama Mommy, ga boleh nakal," sambungnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com