Hembusan angin yang menenangkan, namun hal itu justru membuat hati Reva terkoyak. Indahnya pantai memang sangat menyejukan mata. Ada sebagian diri Reva yang berteriak untuk mengejar ombak, namun kakinya seperti terikat rantai besi.
Kedua tangan Reva terbentang lebar, matanya masih terpejam menikmati angin yang menerpa wajahnya.
"Ayo ombak datang, datang ke sini, seret aku, ajak aku ke tengah laut!"
"Datang, jemput!" Teriakan Reva mampu membuat beberapa orang menoleh. Pantai memang tidak terlalu ramai, jadi Reva sangat bebas mengekspresikan perasaannya. Walaupun sadar akan ada yang menatap, Reva tidak perduli.
"Aku capek! Aku mau ketemu Ayah, mau ketemu Chrystal!"
Reva kembali cemberut saat menyebutkan nama itu. Iya, Chrystal adalah nama untuk calon anaknya kelak. Reva sudah sangat menyiapkan, bahkan dia tidak sabar menyambutnya.
"Mommy kangen sama Chrystal," lirihnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com