Ardhan kini terlihat meringis menahan rasa sakit pada perut saat sang ayah berkali-kali meninju pada bagian yang diketahuinya tidak akan terlihat jika terluka. Ia tahu kenapa ayahnya tidak membuat babak belur wajahnya karena akan merasa malu di depan orang lain dan juga para awak media tentunya.
"Daddy boleh memukulku sampai aku mati jika itu membuat puas. Namun, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikah dengan wanita licik itu. Satu-satunya wanita yang kuinginkan hanyalah Zelyn," ucap Ardhan dengan mata memerah dan sudah berkaca-kaca.
Saat dadanya terasa sesak, ia benar-benar hidupnya tidak ada artinya jika kehilangan sosok wanita yang sangat dicintai. Ia bahkan berpikir rela mati sebagai pria sejati di tangan Axel Alcatraz, pria yang telah menggunakan cara licik untuk merebut Zelyn darinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com