Daniel kali ini benar-benar sangat pusing melihat Axel Alcatraz yang baru saja memberikan perintah konyol untuk mengancam wanita berprofesi sebagai wartawan tersebut agar mengatakan yang sebenarnya karena diyakini sebagai seorang mata-mata.
Meskipun sebenarnya ia sama sekali tidak sependapat dengan perkataan dari bosnya tersebut bahwa sang wartawan adalah seorang mata-mata.
Daniel berpikir bahwa kejadian ini hanya kebetulan saja terjadi saat wanita itu datang dan penculikan terjadi. Namun, ia tahu jika sampai membantah perkataan maupun perintah dari Axel Alcatraz yang saat ini sedang dikuasai oleh amarah, bisa-bisa kakinya yang sedang cidera akan semakin dibuat parah dengan tendangan.
Mengetahui bahwa bosnya tersebut mempunyai hobi menendang kakinya saat sedang marah serta kesal dan ia tidak ingin semakin merasakan rasa nyeri jika sampai benar-benar ditendang. Namun, ia melihat Axel Alcatraz kali ini menatapnya dengan tatapan tajam mengintimidasi seperti mau memangsanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com