Zelyn masih sibuk menangisi nasib buruknya dengan bulir kesedihan yang membasahi pipi putih dengan mata yang sudah memerah dan sembab. Bahkan keadaannya yang sangat menyedihkan dan suara menyayat hati terdengar sangat jelas memenuhi ruangan kamar yang menjadi saksi bisu atas kehancurannya.
Merasa sangat bersalah pada orang-orang yang berarti penting untuknya dan tidak mungkin bisa mengubah takdir buruk yang saat ini dialami.
'Kenapa aku menjadi wanita sebodoh ini? Meninggalkan pria yang dulunya sangat kucintai dan mencintai pria licik seperti Axel Alcatraz. Axel ternyata telah menjebak Ardhan yang sangat baik. Pantas saja saat pertama kali aku melihat Ardhan, dia terlihat sangat hancur dan bersedih. Sementara aku berpikir jika Ardhan bersalah dan telah mengkhianatiku.'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com