Pagi itu Luna dan Elma sudah bersiap untuk berangkat kerja , Luna membantu Elma mengambilkan sepatunya .
" kamu beneran pacaran sama pak Rayi ? " tanya Elma penasaran
" apaan sih kak " Luna mencoba mengelak
" kalo iya ga ada masalah , orang pak Rayi juga ga ada pacar " kata Elma mulai serius
" yang ada nanti kantor heboh " kata Luna masih mengelak ,
" tapi pak boss baik kan orangnya ? " tanya bunda tiba - tiba
" bunda ngapain di depan masuk aja " Luna panik , dan tiba - tiba dua kakaknya juga ikut nimbrung di teras rumah " haduh ini kenapa semua pada di depan sih " kata Luna frustasi
" aku mau anter Elma " elak Sadewa yang siap berjalan ke mobilnya ,
" aku mau olahraga " kata Nakula berjalan ke arah samsak yang tegantung di garasi ,
" bunda mau nyiram bunga " kata bunda mulai menyirami bunga ,
" bilang aja kepo " keluh Luna frustasi
Luna harap - harap cemas jangan sampai yang datang antara Oldiet atau Rayi dahulu . Luna celinggukan melihat kearah jalan di ikuti tatapan penasaran dari keluarganya . Saat yang datang mobil Rayi , Luna menghela nafas lega .
Rayi segera turun dari mobil menghampiri bunda untuk memperkenalkan diri
" pagi tante " sapa Rayi mengulurkan tangan
" pagi juga ,,,," jawab bunda , seolah bertanya nama
" Rayi tante " jawab Rayi sopan ,
" udah sarapan ?" tanya bunda
" sudah kok tante "
" udah ya bunda Luna berangkat dulu " Luna buru - buru menarik Rayi ke mobil ,
" mari tante , kak " Rayi memberi salam kearah bunda dan para kakak Luna yang sudah memasang wajah sadis .
" bunda berangkat dulu " teriak Luna dari dalam mobil Rayi ,
" hati - hati ya Rayi " bunda malah membalas sapaan Rayi daripada Luna .
Setelah kepergian Rayi dan Luna , Elma tertawa sejadi - jadinya
" wah kalian berdua parah banget "kata Elma pada Nakula dan Sadewa sambil menhampiri bunda untuk berpamitan
"ya gitu itu , gimana adiknya mau punya pacar " bunda ikut membenarkan , hanya disambut ketawa oleh Sadewa dan Nakula .
" hati - hati dijalan ya " kata bunda pada Elma yang berjalan kearah Sadewa , " Dewa pelan - pelan bawa mobilnya" pesan bunda
" siap bunda " kata Sadewa saat membukakan pintu untuk Elma .
Saat Sadewa akan pergi ternyata Oldiet datang dari ,
" wah udah berangkat brow " kata Nakula saat Oldiet turun menghampiri , Oldiet nampak kecewa . Dia pun berpamitan pada bunda untuk berangkat .
" Luna macam playgirl , cocok jadi adik kamu haha " teriak Sadewa sepeninggalnya Oldiet
" kampret loe " teriak Nakula kearah Sadewa.
Bunda dan Elma geleng - geleng melihat kelakuan dua mahluk ajaib itu .
**
" kenapa tadi cepet -cepet banget sih " keluh Rayi saat di perjalanan
" keburu Oldiet datang " kata Luna nyengir
" astaga ngapain masih hubungin Oldiet lagi " Rayi melirik sinis
" dia kemaren udah bilang mau jemput , aku sih udah bilang ga usah " jelas Luna
" awas aja nanti ketemuan dia pake pegang - pegang kamu kayak biasanya " Rayi mulai sewot
" iya , iya " jawab Luna malas
" sampai aku lihat dia pegang - pegang kamu awas aja " Rayi mengepalkan tangan
" awas apa " goda Luna ,
" terserah aku , siapa suruh dia pegang - pegang cewek aku " omel Rayi
" jangan norak ah " kata Luna terkekeh
" liat aja kalo berani " ujar Rayi , Luna hanya tersenyum .