Saat Oldiet dan timnya pulang , Luna dan Elma pun bersiap - siap untuk pulang . Deryl berpamitan kepada Elma dan Luna ,
" duluan ya , Luna mau gue anterin ? " tanya Deryl sebelum pergi
" makasih kak , kakak aku udah didepan mungkin " jawab Luna , Deryl pun segera pergi setelah mendapat jawaban dari Luna
" tumben kak Nakula rajin bener antar jemput kamu " tanya Elma , Luna segera menghentikan beres - beresnya
" dia dari dulu selalu gitu , paling overprotec sama aku kak " jelas Luna , Elma mengangguk - angguk mengerti .
Luna dan Elma berjalan bersama ke luar cafe , agak jauh Rayi mengikuti dari depan .
Tepat didepan cafe , Oldiet ternyata sudah menunggu Luna . Dan saat melihat Luna Oldiet segera berdiri dari duduknya . Dia menghampiri Luna ,
" kak pulang duluan aja , pasti kak Dewa udah nungguin buat nyiapin keperluan minggu depan " pinta Luna saat Oldiet sudah didepannya
" aku tungguin sampai kak Nakula datang " tolak Elma
" i'm fine kak " kata Luna mendorong Elma kearah mobilnya , mau tak mau Elma segera berjalan ke mobilnya . Luna melambai kearah Elma , sampai mobil Elma berjalan menjauh .
" kenapa pesan aku satu aja ga ada dibales sih " tanya Oldiet seperginya Elma
" cuma emoticon aja , trus aku harus bales apa ? " Luna malah balik tanya
" ditempat aku ada lowongan , kamu ga pengen coba ?" pancing Oldiet , Luna melirik sejenak kemudian memandang lurus lagi kedepan
" aku suka ditempat kerja aku yang sekarang " jawab Luna singkat
" suka karena cowok kamu juga disana " goda Oldiet , Luna spontan menoleh kaget
" sepopuler itu kah aku ?" tanya Luna
" siapa yang kenal bokapnya Rayi heh , beliau udah gembar - gembor punya anak mantu cantik " cerita Oldiet membuat Luna terperangah ,
" seriusan ? " tanya Luna
" mama aku aja udah tahu " tambah Oldiet
" hahaha gila ya secepat itu " kata Luna heran
" makanya kamu kerja ditempat aku aja biar ga jadi gosip " goda Oldiet
" ga ah malah makin panas gosipnya " tolak Luna
" mama pengen ketemu kamu katanya " kata Oldiet lirih , Luna tersentak dan melihat Oldiet , tepat saat itu Rayi hendak menghampiri Luna . Tapi langkahnya terhenti saat melihat Nakula sudah berjalan mendekat kearah Luna .
Rayi mengurungkan langkahnya , berjalan mundur kearah yang tak terlihat oleh Luna atau Nakula .
" maaf ya lama nunggu kakak " kata Nakula memecah keheningan Luna dan Oldiet ,
" apa kabar kak ?" sapa Oldiet
" alhamdulillah baik , main - main kerumah " kata Nakula , membuat Luna kaget karena sikap kakaknya ,
" siap kak " kata Oldiet girang , Luna yang tampak kesal hanya diam dan berjalan menjauh kearah mobil kakaknya . Nakula mengikuti adiknya yang sedang kesal . Sedangkan Oldiet hanya melambai meskipun tidak direspon oleh Luna .
Rayi yang sedari tadi hanya bisa melihat , saat mobil Nakula melaju akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya . Dia berjalan kearah motor sport nya yang terparkir tak jauh dari mobil Oldiet . Selang beberapa saat Rayi pun segera memacu motornya kencang - kencang .
**
Di dalam mobil Luna hanya terdiam , dan Nakula yang menyadari mood adiknya sedang jelek segera mencari topim pembicaraan ,
" kemana cowok kamu , takut sama kakak jadinya pulang duluan " pancing Nakula
" mukanya jelek gara - gara habis digebukin orang , jadi ga aku bolehin ketemu client , apalagi itu Oldiet " kata Luna sarkas membuat Nakula spontan menoleh pada adiknya dan spion belakang yang terlihat Rayi mengikuti mobilnya
" bukanya dia takut sama kakak " goda Nakula ,
" kak , udah deh masak mau ketemu client dengan muka babak belur " kata Luna jutek ,
" tapi masak jemput ceweknya juga ga bisa " pancing Nakula yang sebenarnya tahu kalo Rayi mengikuti Luna . Karena tadi saat dimobil Nakula melihat Rayi dari kejauhan hendak menghampiri Oldiet dan Luna , tapi urung saat dirinya memanggil Luna .
" kak kamu ambigu banget sih , sebenarnya kakak itu ngebolehin aku pacaran sama Rayi ga sih " omel Luna ,
" ga aku ijinin , dia deket - deket sama adek gue " gertak Nakula , membuat Luna terdiam .
Dan bersamaan dengan itu Rayi sudah melajukan motornya mendahului mobil Nakula . Dan Nakula yang melihat itu mengangkat sudut bibirnya .
**
Luna duduk di meja riasnya saat Nakula masuk ke kamarnya dan tidur tempat tidurnya . Luna melihat sesaat kakaknya , dan kembali melanjutkan rutinitas memakai skincarenya . Tapi tak beberapa lama Sadewa juga masuk ke kamar Luna , Sadewa duduk di kursi gantung yang ada di sudut kamar Luna .
" dari sekian banyak ruangan dirumah kenapa kalian hobby nya nongkrong di kamar aku " omel Luna yang gemas dengan kelakuan kedua kakaknya ,
" aku ga nongkrong , tapi tidur " kata Nakula menutup wajah nya dengan selimut Luna .
" bunda lagi sama kak Maya , trus aku harus ngapain di depan sendiri " elak Sadewa yang sibuk dengan ponselnya . Luna hanya bisa pasrah .
Tiba - tiba ponsel Luna berdering , Nakula yang meraih ponsel adiknya yang berada di sampingnya . Dia melihat nama yang tertera 'mama Rayi' . Nakula mengerutkan kening sambil menyerahkan ponsel itu ke Luna . Dan saat Luna melihat nama si penelpon dia segera melepas masker yang menempel di wajahnya , dan segera menerima panggilan video dari mama Rayi ,
" iya ma , ada apa ?" tanya Luna santai , membuat Nakula dan Sadewa serempak melihat kearah adiknya ,
" kemana aja sih mantu kesayangan , ditungguin sama papa mulai sabtu ga ke rumah " jawab mama Rayi cemas , makin membuat kedua kakaknya heran melihat kedekatan adiknya dengan orang tua Rayi .
" maaf ma , kak Rayi lagi sibuk jadi ga ada yang anterin kesana " kata Luna manja ,
" gitu kan bisa telepon , biar dijemput sama sopirnya papa . Atau biar dikirim mobil biar kamu bisa kesini sendiri ga perlu nunggu Rayi " kata mama Rayi , membuat Nakula yang awalnya tiduran langsung duduk mendengarkan dengan seksama pembicaraan adiknya .
" hahaha , mama tuh ya emang . Kalo aku dikasih mobil jadinya kak Rayi makin ga pernah jenggukin mama sama papa dong " elak Luna
" emang ya mama ga salah pilih mantu " kata mama Rayi bangga
" makasih mama " kata Luna salah tingkah
" hari sabtu ikut mama ya ke bali , ada acara keluarga . Mama pengen tunjukin ke semua saudara betapa cantiknya anak gadis mama "
" emang Gladis ga ikut ?"
" ikut , tapi pasti di airport udah dijemput sama teman - temannya "
" Luna ga janji yaa ma , soalnya kakak Luna juga ada acara lamaran sabtu itu " elak Luna
" sabtu pagi kok dek " cletuk Sadewa membuat Nakula geram
" wah bisa berangkat sorenya dong " kata mama Rayi senang , Luna menoleh kearah Sadewa yang cengingisan . Tapi saat melihat kearah Nakula wajah Nakula tampak geram
" semoga di ijinin ya ma sama bunda " Luna tampak binggung
" ya udah kalo papa kamu datang biar mama kesana yang minta ijin ya " mama Rayi tak patah semangat
" hemb beneran " goda Luna
" iya sayang mama yang minta ijin " kata mama Rayi menyakinkan
" tapi kak Rayi , sabtu kayknya ada acara sama client ma "
" hemb biarin , tugas orang laki - laki itu kerja cari uang . Biar bisa nyukupi semua kebutuhan keluarganya . Lagian Rayi juga ga pernah mau ikut setiap acara keluarga " jelas mama Rayi
" iya tapi aku ijin kak Rayi dulu ya ma " pinta Luna .
" iya - iya sayang , ya udah sekarang kamu istirahat dulu , jangan begadang " pesan mama Rayi sebelum mengakhiri panggilan teleponnya , Luna menangguk dan melambai begitu juga mama Rayi .