webnovel

36)Memulai Dari Awal

Sebelum menjalankan mobilnya Rayi meraih paperbag dari kursi belakang , menaruh di atas pangkuan Luna .

" aku ngasih ponsel ini tulus , ga ada maksud yang lain " kata Rayi menjelaskan

" uang aku cukup kok kalo buat beli ponsel, aku sengaja ga beli emang gara - gara kamu ga ngabarin aku aja " Luna menyerahkan kembali pada Rayi

" hemb jadi itu sengaja ya " Rayi tersenyum dia menaruh kembali ponsel tu pada Luna " ini menebus rasa bersalah aku karena ninggalin kamu " lanjut Rayi dia membelai lembut rambut Luna .

Rayi segera menjalankan mobilnya , Luna akhirnya mau menerima pemberian Rayi . Luna melihat lurus kedepan , tak lama Rayi menggenggam tangan Luna .

" kedepannya aku janji ga akan pergi sebelum ijin ke kamu "

" maaf udah mikir yang ga bener tentang kamu " kata Luna menyesal

" iya aku juga salah , sekarang kita mulai dari awal ya Lovely ku " kata Rayi sambil mencium tangan Luna .

**

Sampai didepan rumah Luna , Rayi segera membukakan pintu mobil untuk Luna ,

" hati - hati dijalan " kata Luna pada Rayi

" aku ga disuruh masuk dulu " tanya Rayi menggoda Luna

" udah malam tau , udah sana " Luna mendorong Rayi untuk pergi

" iya - iya , hp nya buruan di nyalain " kata Rayi sambil masuk ke dalam mobil , Luna hanya mengangguk . Saat Rayi menjalankan mobilnya Luna melambai begitu juga Rayi mengeluarkan tangan dari jendela .

Luna masuk kedalam rumah sepeninggalnya Rayi , saat dia menyalakan lampu ruang tengah dia kaget Nakula yang sedang bermain game .

" astaga ngapain sih kak lampu di matiin " kata Luna kaget

" kamu aja yang parno orang keliatan juga nyala hp kakak " kata Nakula tetap sibuk dengan game nya

" kak Elma kemana ?" tanya Luna

" dibelakang tuh sama bunda " jawab Nakula , mulai mematikan ponsel nya berdiri menghampiri adiknya

" kak Dewa ?" tanya Luna lagi

" semua aja tanyain , emang kakak guru yang kudu ngabsen satu - satu " omel Nakula , dia mulai melihat paper bag yang dibawa adeknya . Buru - buru Luna menyembunyikan dibelakang tubuhnya , dan berlari kearah kamarnya . Nakula yang kepo segera mengikuti adiknya yang berlari .

Bunda dan Elma yang ada di ruang makan sampai kaget melihat kelakuan mereka ,

" astaga udah pada gede masih lari - larian " teriak bunda , Nakula cengengesan kearah bunda

" Luna tadi dianterin pacarnya bunda " teriak Nakula dari depan pintu kamar Luna

" Oldiet ? " tanya Sadewa kaget , karena tadi pagi yang menjemput Luna adalah Oldiet

" bukan ini si boss " teriak Nakula sengaja , agar Luna dengar

" oh ya " kata bunda dan Elma bersamaan

Benar juga teriakan Nakula membuat Luna keluar sambil mencubit - cubit kakaknya

" kakak nih ya mulutnya lemes kayak cewek " omel Luna ,

Nakula meringis menahan sakit karena cubitan Luna

" apa itu tadi ?" selidik Nakula mencoba mengintip ke kamar adiknya

" apaan sih kepo aja " Luna menarik kakaknya ke sofa , tapi sudah nasib Luna menjadi anak paling kecil selalu jadi korban . Saat Luna duduk , Nakula memberi kode pada Sadewa , dan semacam melakukan gerakan khusus militer Sadewa langsung lari ke kamar Luna .

" Hp terbaru bunda " kata Sadewa menunjukkan hp Luna pada bundanya , Luna yang melihat itu mengangis kayak anak kecil menendang - nendang Nakula yang ada di sampingnya

" bunda mereka itu ga bisa ya jaga privasi aku " kata Luna disela tangisnya kayak anak kecil yang mainannya di rebut

" ini mahal loh bunda " imbuh Sadewa , membuat tangis Luna menjadi

" tadi cowoknya mau masuk ga boleh bunda " cletuk Nakula ikut - ikutan , Elma makin terbahak melihat kelakuan ajaib tiga saudara itu . Bunda hanya geleng - geleng sambil senyum - senyum

" gitu itu tiap hari kadang sampai bikin bunda sakit kepala " keluh bunda pada Elma .