webnovel

Call The Home

Rayi memarkir mobilnya di kantor kemudian Luna segera turun dan berpindah kursi dengan Rayi .

" hati - hati dijalan " pesan Rayi pada Luna ,

" siap bos " kata Luna sambil menggelitik dagu Rayi ,

" nanti malam aku pengen pizza , nanti kamu yang pesen ya sebelum aku pulang ya " pinta Rayi manja .

" siap sayang ku " kata Luna sambil memasang sabuk pengaman , kemudian menutup pintu dan melajukan mobilnya .

" hati - hati Bie " kata Rayi sambil melambai , Luna pun membalas dengan lambaian tangannya .

Luna pergi menuju apartemen Rayi . Setelah memarkir mobilnya Luna segera masuk ke dalam apartemen . Dan saat masuk lift ternyata sudah ada Jodie , terlambat untuk Luna menghindar .

" mana cowoknya ? " tanya Jodie celingukan mencari keberadaan Rayi .

" ya kerja lah , ngapain dia keluyuran jam segini " kata Luna ketus sambil memainkan ponselnya .

" terus kamu nggak kerja kok keluyuran jam segini ?" tanya Jodie lagi .

" nggak gue pengangguran mau habisin duit kak Rayi aja " kata Luna sembarangan .

" hahaha , jadi pacar aku aja kalo gitu . Rayi duitnya banyak tapi dia sibuk dan nggak ada waktu buat kamu . Kalo aku kan sibuknya kalo pas ada turnamen aja , dan kamu juga bisa ikut latihan atau turnamen " goda Jodie , Luna melotot sadis pada Jodie .

" terima kasih banyak kak " kata Luna tersenyum sinis sambil menunjukkan cincin yang ia pakai .

" wuh keren - keren . Okey akhirnya gue tahu kenapa dia bisa pertaruhin semua yang dia punya demi lindungi kamu " kata Jodie mengangguk paham sambil .

" itu karena dia mampu " kata Luna percaya diri . Dan saat lift terbuka Luna segera keluar dengan langkah cepat . Jodie pun mengikuti dari belakang .

" tumben yang pulang ke sini Rayi aja , kamu nggak pernah ke sini ?" tanya Jodie yang berjalan mengikuti Luna .

" ini pulang ke sini " kata Luna ketus .

" iya kemaren - kemaren cuma Rayi aja " Jodie masih keukeuh bertanya

" iih iya masak tiap hari gue kudu nemenin kak Rayi di sini . Kan gue juga punya emak " Luna menghentikan kakinya membentak Jodie .

" Lun , loe kalo marah makin cantik deh " goda Jodie senyum - senyum . Luna melotot dan segera berbalik dan membuka pintu apartemennya . Jodie pun tertawa senang menyaksikan tingkah Luna dan segera masuk ke dalam apartemennya juga .

Saat di dalam apartemen Luna benar - benar heran kenapa apartemen Rayi begitu tertata rapi . Dan saat masuk ke kamar Rayi , Luna makin takjub lagi karena semua benar - benar rapi tersusun sesuai warna . Dan tatapan Luna jatuh pada figura besar yang di pasang di atas ranjang . Foto dirinya dengan Rayi saat berfoto di butik milik kak Maya .

" ah bakalan kangen banget sama kamu Bee " kata Luna tersipu langsung menjatuhkan diri di ranjang Rayi . Luna memandang sekeliling . Selama ini Luna tidak pernah masuk ke dalam kamar Rayi . Kemudian Luna melihat foto masa kecil Rayi , Luna dengan cekatan segera memfoto foto Rayi .

Luna melakukan swafoto di depan figura yang memajang fotonya dengan Rayi , kemudian dia mengirim foto tersebut pada Rayi .

' ga kurang gede foto nya ?' tulis Luna dalam pesan yang ia kirim .

Rayi yang ada di kantor dibuat tersenyum dengan pesan Luna , sampai - sampai membuat dia tersenyum sendiri saat Johan sedang melakukan presentasi .

' nyicil foto prewed Bie ' balas Rayi .

' huhuhu bakalan kangen gombalan kamu kayaknya nanti " goda Luna .

" ok habis ini pulang Bie ' balas Rayi makin asyik sampai harus ditegur oleh Deryl dengan tendangan kaki . Rayi pun kembali fokus pada presentasi .

' lebih dari 1 jam no hug , no kiss ' ponsel Rayi kembali berdering , dan saat membaca Rayi tak dapat menahan tawa nya . Deryl sampai melotot sadis pada Rayi . Tapi tangan Rayi dari bawah meja masih mengetik pesan .

' siap meluncur Bie ' Rayi kemudian mulai serius memperhatikan presentasi Johan .

Dengan segera Rayi mengakhiri presentasi dan rapat . Dengan buru - buru dia keluar ruangan , namun Deryl kembali menyusul Rayi .

" Yi , gimana nanti ?" tanya Deryl ,

" iya bisa gue , pulang dulu ya . Loe handle semua ya " kata Rayi buru - buru .

" lama - lama gue yang jadi CEO nya " sindir Deryl .

" iya udah gapapa gue buru - buru " kata Rayi melenggang pergi , meninggalkan Deryl yang hanya bisa geleng - geleng .

***

Saat Rayi pulang Luna sedang berada di kamar mandi , jadi Rayi hanya menunggu di sofa sambil memainkan ponselnya . Dan saat Luna keluar dari kamar mandi dia dikejutkan dengan keberadaan Rayi .

" astaga kamu bikin kaget aja , ketuk pintu dulu napa Bee " omel Luna sambil membetulkan handuk di rambutnya .

" udah tapi kamu nyanyi kenceng banget sampai aku buka pintu aja nggak denger kamu nya " kata Rayi menarik Luna di pangkuannya .

" kamu ngapain jam segini udah pulang " Luna berusaha lepas dari dekapan Rayi , namun Rayi memeluknya erat sekali .

" siapa suruh ngancam aku . Ya udah lah aku pulang " kata Rayi menciumi leher Luna .

" iih Bee , mandi dulu sana . Aku pesen pizza dulu " omel Luna masih berusaha melepas pelukan Rayi .

" nanti aja udah gapapa " elak Rayi

" tuh kan !! " suara Luna mulai meninggi , membuat Rayi menghentikan serangannya dan melepas pelukan nya .

" iya iya , bawel " kata Rayi , Luna pun beranjak menyiapkan handuk untuk Rayi .

" oh ya tadi , baju kotor udah aku pisahin nanti tinggal di bawa ke laundry " kata Luna di sela menyiapkan baju untuk Rayi .

" Bie lihat kamu pakai gitu , nyiapin baju terus sama bawel gitu kok bikin aku seneng ya " kata Rayi yang masih duduk memperhatikan Luna .

" jangan mulai ya " hardik Luna ,

" this is what i call home " kata Rayi yang menghampiri Luna dan menciumnya di pipi kemudian pergi ke kamar mandi . Luna tersipu mendengar itu .

Setelah itu Luna segera memesan pizza sebelum mengeringkan rambutnya . Setelah memesan pizza Luna kembali ke kamar dan siap mengeringkan rambutnya . Rayi yang selesai mandi segera membantu Luna mengeringkan rambut .

" aku bisa sendiri Bee " kata Luna pasrah saat Rayi mengambil hair dryer dari tangannya .

" aku yang pengen bantu , karena beberapa hari lagi kita nggak akan ketemu dalam waktu yang cukup lama " kata Rayi yang dengan telaten mengeringkan rambut Luna .

" iya juga , beberapa hari lagi nggak akan bisa sama kamu " kata Luna sedih . Rayi mematikan hairdryer di tangannya , kemudian memberi Luna sisir untuk merapikan rambutnya . Setalah itu Rayi duduk di sofa , tak beberapa lama Luna menghampiri dan duduk dipangkuan Rayi .

" nanti kalo aku berangkat jangan di antar ya " pinta Luna ,

" kenapa ? " tanya Rayi

" yah nanti bikin nangis " kata Luna sedikit menahan tangis ,

" iya gapapa kalo kamu mau nya gitu , tapi aku boleh minta satu permintaan nggak ? " kata Rayi sambil memainkan rambut Luna .

" jangan minta itu " sontak Luna menunjuk geram Luna .

" Bie kayaknya yang mikirnya aneh - aneh itu kamu deh " tawa Rayi pecah sambil menggigit gemas pipi Luna .

" hehehe " Luna tersipu malu , " terus kamu minta apa coba ?" tanya Luna .

Rayi menggenggam tangan Luna , dan memandang Luna dengan mimik muka serius .

" nanti aku pengen kita nggak saling memberi kabar satu sama lain . Aku pengen kamu serius dengan kuliah kamu . Aku pengen kamu fokus dengan mimpi kamu , dan aku fokus dengan semua kerjaan aku . Dan saat kita ketemu nanti kita bisa tahu seberapa pentingnya hubungan kita " jelas Rayi serius , Luna pun mendengarkan dengan serius . Luna membalas pandangan Rayi dengan mata berkaca - kaca .

" makasih ya Bee , kamu bisa ngerti apa yang aku mau . Aku pun juga pengennya gitu . Karena kalo sekali aja aku denger suara kamu bisa - bisa aku langsung terbang pulang " kata Luna mengecup bibir Rayi .

" begitu pun aku yang bisa langsung terbang ke sana " Rayi membalas ciuman Luna .

Luna melingkarkan tangan di leher Rayi , begitupun Rayi melingkarkan tangan di pinggang Luna . Ciuman mereka saling membalas ciuman masing - masing