Elma duduk memperhatikan Luna yang sedang asik bermain , dia tau Luna sedang mencari sarana untuk melampiaskan amarahnya .
"pulang yuk,,," ajak Elma persis seperti ibu yang sedang mangajak anaknya pulang , Luna menoleh dan tersenyum .
Dilihatnya jam ditangannya , kemudian beralih melihat ponsel nya ketika dilihat di hp tidak ada pesan masuk dia segera memasukkan lagi kedalam tas . Luna berjalan menghampiri Elma .
"let's go" ajak Luna .
"makan dulu tapi ya" pinta Elma memasang wajah imut
"siap" kata Luna girang .
**
Ketika sedang menunggu makanan , telepon Elma berdering dia hanya melihat sekilas kemudian membali hp nya .
"kenapa ga di jawab kak" kata Luna sambil sibuk bermain ponsel
"hemb dari seseorang yang bener-bener ga pengen aku temuin" kata Elma dengan raut wajah tidak senang ,
"cowok yang nyariin kakak di kantor?" tebak Luna , tapi Luna berusaha untuk tidak menunjukan ke ingin tahuanya .
" ya,,,"jawab Elma dengan wajah yang memerah , dia selalu marah ketika mengingat laki-laki tersebut.Luna mulai menaruh ponselnya dan memegang tangan Elma
"kakak yakin mau cerita?" Luna mencoba memegang lembut tangan Elma
"hemb" Elma mengangguk dan mencoba tersenyum , " mama aku aku adalah wanita simpanan seorang konglomerat di , dan aku hidup berkecukupan karena ayah biologis ku selalu memberi uang bulanan yang cukup banyak untuk anak dan istri simpanannya . Dan saat kuliah aku kenal dengan Satria anak orang yang sangat terpandang . Kami menjalin hubungan lama , tapi dia tidak pernah mengenalkan sama sekali aku ke keluarganya karena dia tau latar belakang ku . Dan menginjak tahun keempat,dia berencana untuk melamar aku . Dia memperkenalkan aku sama orang tuanya . Satria tidak memberi tahu keluarganya tentang latar belakangku . Tapi dunia terlalu sempit untuk menyembunyikan cerita kelam itu . Dan tepat di hari lamaran keluarga di datang membawa seserahan , tapi dengan kata mereka tidak berniat menikahkan anaknya dengan anak seorang simpanan" cerita Elma sambil menahan air matanya untuk tidak jatuh . Luna membelai tangan Elma berulang-ulang
"kamu hebat kak" puji Luna
"kita harus tetap berdiri setelah dihantam badai Lun" Elma tersenyum .
" gila kak kamu asli keren banget sih" Luna sungguh kagum dengan ketangguhan Elma .
Dan ketika makanan datang , tanpa sengaja pelanyan itu menumpahkan kuah panas ke tangan Luna membuat Luna kaget dan menjatuhkan ponsel yang dia pegang
"maaf kak" kata pelayan tersebut , Luna hanya meringis menahan sakit . Dia segera berlari kearah wastafel untuk menyiram luka nya dengan air mengalir .
" iya lain kali hati-hati ya" kata Elma , sambil mengambil hp Luna yang tergeletak dibawa . Dia segera menghampiri Luna .
" diemin disitu dulu yang lama" kata Elma pada Luna yang meruncingkan bibirnya menahan sakit , " anak pintar" kata Elma mengusap kepala Luna ,
" hemb aku selalu jadi anak kecil kayaknya" Luna merenggek.
**
" aku pulang bunda" teriak Luna ketika sampai dirumah , karena tidak ada jawaban dia segera masuk ke kamarnya dan membiarkan kopernya berada di ruang tamu . Di dalam kamar dia mencoba menyalakan ponsel nya tapi tak kunjung menyala .
" bagus ya pake rusak segala" omel Luna , "trus kalo kak Rayi telepon gimana , iiih kenapa juga masih mikirin cowok brengsek itu sih" seru Luna ngomel sendiri .
Disatu sisi Luna mengaharapkan Rayi memberi kabar , disisi lain dia marah dengan sikap Rayi .
"aaaahhhhh" teriak Luna frustasi .