webnovel

46)Anak Mantu

Selama perjalan Luna berusaha untuk tidak nervous . Dikursi belakang Gladis tampak asyik mendengarkan musik .

" sudah lama kerja sama Rayi ?" tanya papa Rayi memecah suasana hening

" baru tiga bulan om " jawab Luna tetap fokus mengendarai mobil

" sebelumnya kerja dimana ?"

" baru kerja di situ aja om , lulus kuliah nganggur sebulan trus dikasih info sama dosen aku om " jelas Luna mulai santai

" tuh Dis , dengerin kakak kamu aja udah lulus kuliah ini kamu lontang -lantung ga jelas " omel papa Rayi meskipun tidak digubris oleh Gladis yang medengarkan musik .

Luna tersenyum melihat tingkah ayah anak tersebut , terbesit rasa iri di hatinya karena dibesarkan tanpa sosok ayah meskipun ketiga kakaknya selali siap menjaganya .

" ayah kerja dimana Lun ? " tanya papa Rayi , Luna menoleh dan tersenyum

" ayah udah meninggal pas Luna masih kecil om " kata Luna , papa Rayi tampak merasa bersalah

" maaf ya om ga tahu , sekarang ada om yang bakalan jadi ayah kamu " kata papa Rayi mengusap lembut rambut Luna , membuat Luna terharu .

" makasih om " kata Luna manja

Luna yang mengikuti mobilnya sopirnya papa Rayi tampak takjub ketika masuk di perumahan mewah . Dengan rumah - rumah besar bak istina disamping kanan kiri . Disetiap rumah ada taman yang tertata rapi dan sedap dilihat . Dan ketika mobil didepannya berbelok di rumah paling ujung dengan pilar - pilar besar sebagai penyangah rumah . Rumah itu bernuansa putih dan gold . Luna segera memarkirkan mobilnya di garasi mobil . Luna segera keluar dari mobil begitu juga Gladis dan papanya .

" ayo pasti mama kamu udah nungguin " kata papa Gladis tapi yang digandeng malah Luna

" papa anaknya itu aku " rengek Gladis mengikuti papanya , dan langsung mengandeng tangan Luna juga .

" ma mantu mu datang " teriak papa Rayi , Luna hanya bisa tersenyum geli mendengar sebutan untuknya . Mama Rayi langsung turun buru - buru dari lantai atas menghampiri Luna dan menciumi kedua pipi Luna . Dan mengandeng Luna untuk duduk di ruang keluarga yang lebih mirip mini theater , meninggalkan Gladis sendirian .

" begitu mantu nya datang lupa deh sama anaknya " gerutu Gladis mengikuti papa dan mamanya .

**

Ditempat lain , tepatnya di rumah Luna . Rayi datang dengan diantar oleh Deryl . Setelah Rayi masuk kedalam rumah Deryl segera pergi dari sana . Rayi mengetuk pintu rumah Luna , dan tak lama Nakula keluar melihat siapa yang datang

" ngapain pake ketuk pintu segala " kata Nakula membukakan pintu

" ya masak langsung masuk kak " elak Rayi

" ya kan kamu sama Luna " kata Nakula sambil rebahan di kursi

" dia pulang duluan bawa mobil ku kak " Rayi tampak panik ,

" trus anak itu kemana ? " Nakula beranjak dari tidurnya ,mukanya tampak panik juga . Rayi meraih ponselnya dan mencoba menelpon Luna . Berkali - kali Rayi menelpon tapi tidak ada jawaban .

" ga diangkat kak " kata Rayi

" coba telepon Elma " Nakula memberi ide , Rayi mengangguk kemudian segera menelpon Elma .

" halo El , kamu sekarang sama Luna?" tanya Rayi tanpa basa -basi

" ga tuh , aku sama kak Dewa . Tadi dia duluan pake mobil kamu " jelas Elma , muka Rayi tampak gelisah . Dia segera menutup telepon .

" apa katanya ?" kata Nakula tak kalah gelisah

" Elma sama kak Dewa , dia bilang tadi Luna udah duluan " jelas Rayi

" ini udah jam 7 , trus kemana anak itu " Nakula juga mencoba menelpon Luna tapi hasilnya nihil

" kakak kan polisi lacak gitu keberadaan Luna " sindir Rayi

" penyalahgunaan wewenang itu nama nya" elak Nakula

" tapi ini udah 2 jam kak " kata Rayi frustasi

" kamu ga lagi marahan kan sama Luna ?" tanya Nakula

" kalo marahan pasti udah aku anter pulangnya kak " ucap Rayi ketus

" ngapain sewot "

" stop bahas yang ga penting deh kak , ini Luna kemana coba " kata Rayi mondar - mandir sedangkan Nakula lebih santai . Nakula melihat betapa khawatirnya Rayi menunjukn seberapa penting Luna buat dia .

" kak telepon temen - temen kakak dikantor kek ,kakak ga khawatir gitu sama Luna , apa kita buat laporan orang hilang ya " cerocos Rayi , Nakula hanya santai .

Dan ketika ponselnya berbunyi Rayi segera melihatnya ,ternyata Galdis melakukan panggilan video . Dengan malas - malasan Rayi mengangkat telepon dari adiknya

" apaan lagi " kata Rayi malas

" aku dirumah papa " jelas Gladis

" terus kenapa " balas Rayi

" kakak ga kesini ? " tanya Gladis

" kakak lagi sibuk , ada apa buruan ga penting aku matiin nih " kata Rayi ketus

" lihat papa sama siapa? " kata Gladis menunjukkan papanya sedang main catur dengan Luna , Rayi membelalakkan matanya

" dari tadi dia disitu , ya udah aku habis ini kesana " kata Rayi buru - buru menutup sambungan teleponnya .

" udah ketemu kak " kata Rayi lega

" dimana ?" Nakula beranjak dari tidurnya ikut lega

" dirumahnya mama ku " kata Rayi duduk di sebelah Nakula

" mau kesana pake apa kamu ?" tanya Nakula

" ini masih mikir " kata Rayi terdiam

" tuh pake motornya Dewa sana " suruh Nakula

" siap ndan "kata Rayi sambil memberi hormat lalu buru - buru menyambar kunci motor yang ditunjukan Nakula .

Setelah kepergian Rayi , Nakula terkekeh senang karena itu adalah motor kesayangan Sadewa bahkan dia tidak boleh meminjam

" sukurin loh bocah , kena marah pak tara , hahahaha " tawa Nakula tak henti - henti .