Enjoy Reading.
***
"Itu Jujun mau kemana lagi elahh." Jovan dan Javier mengikuti mobil Junior yang terus memutari seluruh jalanan ibu kota.
"Nohhh, masuk ke Club dia." Jovan menunjuk mobil Junior yang berbelok.
"Gila ya si Jujun kalau marah. Ngeri ow. Paman Marco yang super nyinyir saja di bentak-bentak," ucap Jovan.
"Yeah. Orang pendiam kalau marah emang lebih mengerikan." Javier ikut mengakuinya.
Dulu waktu Anggel hilang, Junior memang kalap. Tapi tidak separah ini. Dan Jujur Javier juga merasa merinding hanya dengan tatapan Junior yang seperti ingin menguliti siapa pun yang mendekatinya.
Apa perlu di kasih garis polisi ya. Biar semua orang dalam radius 10 meter tidak ada yang mendekat. Atau pagar betis saja.
"Javier. Kamu boleh marah sama momy dan dady. Tapi, jangan sampai bentak-bentak kayak Junior ya. Durhaka itu namanya." Javier mendengus mendengar perkataan Jovan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com