webnovel

On Rainy Days

Di suatu hari saat penghujung Musim panas, Melissa yang masih berumur 8 tahun melakukan piknik bersama kedua orang tuannya. Perjalanan yang begitu indah di tengah jalan berubah buruk. Karena tiba tiba Hujan turun membuat Bus itu kecelakaan. Melissa kecil yang sadar lalu mencari keberadaan Orang tuanya. Dia menemukan Orang Tuanya di antara banyaknya pasien. Di sana Melissa melihat kematian Ayahnya, Ibunya yang masih memiliki waktu bertahan hidup memberi pesan Melissa untuk memberikan cincin itu pada seseorang Gadis untuk mengantikannya, dan sebuah kalung untuk di pakai Melissa sendiri agar hidup sesuai jalannya... Ada cerita kelam serta sebuah rahasia dari pemberian Ibunya... Di Hari Hujan juga awal Melissa melangkah.... Cerita ini mengunakan Marga Korea, Bahasanya sedikit aneh tolong maafkan saya... Serta Ini sangat klasik, mungkin kalian pernah mendengar atau membaca... Bila ada kesamaan tolong inbox saya...

Rezeki_Anugerah · Urban
Not enough ratings
3 Chs

Hujan Musim Panas

Tahun 199x....

Pengujung Musim Panas yang cerah membuat hati Melissa kecil bahagia pasalnya hari ini dirinya akan belibur bersama kedua orang tuanya di sebuah Bukit, tempat dengan pemandangan indah pas untuk piknik keluarga kecil...

Dengan senyum yang terus terukir di bibir mungilnya, Melissa sangat semangat sekali menaiki Bus di tuntun oleh kedua orang tuanya. Sesampainya di dalam Bus, Melissa duduk di pingir jendela soalnya dia ingin melihat pemandangan indah yang tersaji dari luar jendela.

"Lihat Ayah dan Ibu daun daun pohon menari" Coleteh riang Melissa menerangkan jika dirinya melihat daun daun pohon bergoyang karena tertiup angin. Ayah dan Ibu Melissa keduanya tersenyum mendengar coleteh riang anaknya.

"Permisi! Dapatkah saya meminta sedikit air untik di minum oleh Anak saya ? Pasalnya air minum yang saya siapkan tadi terlupa untuk di bawa" Ayah dan Ibu Melissa yang mendengar permintaan itu dari seseorang Wanita yang kebetulan duduk di sebrang kursinya. Dengan senang hati memberikan botol air minum kepadanya.

Setelah mendapat botol minuman dari Ayah dan Ibu Melissa, Wanitu itu bergegas kembali ke tempat duduknya untuk segera memberikan minum kepada Anaknya. Dari sebrang Ayah dan Ibu Melissa tersenyum melihat senyum cerah dari Anak Perempuan Wanita tersebut, ada kelegaan hati mereka karena dapat membantu orang lain.

Perjalanan menuju Bukit pun berjalan dengan suasana gembira tapi di tengah perjalanan. Angin di luar menjadi kencang. Awan yang cerah berubah menjadi sedikit gelap dan tiba tiba hujan turun. Sunguh Aneh, memang sih ini pengujung musim panas belum saatnya berakhir tapi tiba tiba hujan turun.

"Ibu, Ayah lihat hujan turun" Coleteh Melissa melihat jendela di penuhi titik air hujan. Ibu dan Ayah Melissa masih membiarkan Putrinya menikmati suasana pemandang di luar walau hujan toh ini hujan biasa menurut mereka.

Tapi kalian pasti pernah mendengarkan di balik sebuah ketenangan pasti akan ada sesuatu mengintai di dalamnya. Dan benar saja itu terjadi, Bus yang berjalan lancar tiba tiba sedikit oleng. Ayah Melissa dengan segera menarik Melissa di tengah keduanya, Ibu Melissa memeluk Putrinya erat. Dan kalian pasti menduga apa yang terjadi berikutnya.

Bus tergelincir menuju tanah miring, seketika terjadi kecelakaan dalam hitungan detik.

●●●●●●●●●●●●●●●●

Cahaya putih terang itu yang Melissa lihat saat membuka matanya. Melissa kecil secara perlahan lahan menerjapkan matanya, lalu dengan amat pelan dirinya menoleh ke kanan maupun ke kiri. Ada pemandang tak biasa yaitu orang orang berpakaian putih berlalu lalang ke sana ke mari membawa orang orang terluka, ada juga orang yang sedang di obati.

Melissa kecil dengan amat cepat menyadari kalau dirinya sekarang berada di sebuah Rumah Sakit. Pelan pelan dia turun dari ranjangnnya mencari ayahnya. Walau kepalannya amat pusing pelan pelan, dia berjalan mengamati orang orang di rawat. Melissa berjalan ke pojok an, dengan matanya yang amat kecil dia bisa melihat kedua orang tuanya di sana sedang di obati.

Melissa berlari menuju ranjang Ayahnya

"Ayah, Bangun?" tangisnya melihat Ayahnya tak bergerak sama sekali saat di beri pertolongan.

Dokter serta beberapa perawat di sana melihat tangis Melissa hanya mampu menudukan wajah sedih mereka.

"Me-li-sa" Dengan suara terbata bata Ibu Melissa memangil Anaknya yang sedang menangis di jasad Suaminya.

"IBU" Teriak Melissa kecil melihat Ibunya masih hidup lalu menghampirunya serta memeluknya dengan erat.

"Melissa, kau masih ingat cerita Ibu kan tempo lalu" Melissa mengangukan kepalanya tentu saja ia masih ingat cerita Ibunya.

"Kalau begitu bawa Kalung ini bersamamu sedangkan Cincin ini berikan pada orang lain untuk mengantikan mu" Dengan suara amat parau Ibu Melissa mengatakan hal itu serta ia menyuruh Perawat yang menanganinya memberikan Cincin serta Kalung itu pada Melissa.

"Bagus Melissa Anakku, mulai sekarang hiduplah dengan jalanmu" Setelah mengatakan kalimat tersebut, Ibu Melissa menutup matanya untuk selamnya menyusul Ayah Melissa yang terlebih dahulu pergi ke sisinya.

Tangis Melissa pun pecah dengan amat keras membuat Perawat di sana menenangkan Gadis kecil tersebut.

Suasana mengharukan berubah menjadi gaduh karena ada beberapa orang mengeledah orang orang sakit untuk melihat tangan mereka. Melissa kecil melihat itu di balik pelukan Perawat yang menenangkan.

Melissa harus segera pergi dari sana, ia melihat Gadis di sebrang tempat duduknya sedang berbaring tak sadarkan diri tepat di sebelah ranjang Ibunya. Melissa langsung melepaskan pelukan sang Perawat dan memasangkan cincin pemberian Ibunya di jari Gadis tersebut lalu dirinya segera bersembunyi.

Perawat yang menenangkan Melissa tadi ingin mengejarnya tapi tak bisa di karenakan seseorang berpakian hitam mencegahnya dan melihat jarinya. Menyadari Perawat itu bukan yang di carinya, lalu berpindah tempat ke Gadis kecil yang masih belum sadarkan diri melihat jarinya.

"Hentikan pencarian kalian!" Teriaknya keras membuat orang orang berpakian hitam lainnya berhenti melihat jari jemari orang. Lalu mereka berkumpul ke tempat Orang yang berteriak tadi.

"Cucu Presedir Shin sudah ketemu dan tepat di sebelahnya Tuan Muda Winara beserta Istrinya. Kita harus bawa Gadis ini pergi dari sini berserta Tuan Muda Winara berserta Istrinya dari sini! Mengerti!" Lalu dengan patuhnya Orang Orang itu membawa Mayat Ayah Melissa dan Ibunya serta Gadis itu pergi dari Rumah Sakit ini.

Melissa yang bersembunyi melihat serta mendengar ucapan tadi. Walau umurnya masih 8 Tahun dirinya tak bodoh. Kalian harus tahu Melissa memiliki kecerdasaan di bawa rata rata. Melissa dengan pelan pelan keluar dari tempat persembunyiannya, berjalan untuk mencari Ibu Gadis tersebut.

Setelah berkeliling ke sana ke mari, Melissa menemukan Ibu Gadis tadi di tempat Jenazah dengan tubuh tak selamat.

"Gadis kecil, Apa ini Ibumu?" Tanya Dokter di sana kepada Melissa.

"Iya, Dokter" Jawab Melissa kecil dengan suara pelan.

Dokter itu bersedih melihat Gadis sekecil itu sudah di tinggal sendiri oleh Ibunya di dunia kejam ini.

"Dokter, bisa bantu Melissa menguburkan Ibu?"

"Tentu saja" Jawab Dokter itu dengan kesunguhaan hati. Karena Dokter itu ingin membantu Gadis kecil itu walau sedikit.

●●●●●●●●●●

Keesokaan paginya, Awan cerah mengiringi Hujan yang turun dengan intentitas ringan.

Melissa menaruh Kotak Abu Ibu Gadis yang di berikannya cincin ke sebuah kaca lemari kecil sebagai tempat peristrahatan terakhirnya. Di lemari kecil itu Melissa menaruh Foto Gadis itu yang mengandeng Ibunya.

"Apa foto itu Saudaramu?" Tanya Dokter yang membantu Melissa karena merasa aneh kok bukan Foto Melissa tapi Gadis lain.

Melissa hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaan tersebut. Lalu Melissa kecil pergi dari sana walau hujan deras di luar sana lalu mencegat sebuah Taksi lalu naik ke dalamnya tak peduli Dokter itu mencegahnya.

Dengan nafas tersengal sengal, Dokter itu berhenti berlari setelah mengejar laju Taksi yang membawa Melissa pergi.

Hujan begitu deras, Mengelap air di dahinya serta wajahnya, Dokter tersebut duduk di sebuah bangku kosong. Kakinya sunguh amat lelah. Sapu tangannya terjatuh setelah melihat sebuah berita di sebuah layar besar.

"Berita Hari ini, Cucu muda Tuan Shin telah di temukan, sayangnya Tuan Muda Shin Winara dan Istrinya meninggal dunia di sebuah kecelakaan Bus. Kondisi Cucu muda Tuan Shin masih dalam kondisi perawatan"

Yang membuat Dokter itu terkejut adalah wajah Gadis yang di tampilkan layar besar itu sama dengan wajah di tempat penyimpanan abu tersebut, tak peduli hujan masih turun. Ia pun memotret dengan HPnya lalu berlari lagi ke tempat penyimpanan abu, benar wajah mereka sama persis.

Apa yang sebenarnya terjadi ini ?

Dokter itu harus bisa menemukan Melissa, serta bertanya kebenaran kepada Gadis kecil itu ?

Minggu, 11 November 2021

22:34

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan membacanya dengan serius

Rezeki_Anugerahcreators' thoughts