Sejak kedatangan Aira sore tadi, malam ini Reres jadi gelisah sendiri. Dalam hati peduli sekali dengan kondisi Saga saat ini. Hanya saja, banyak yang menjadi pertimbangannya. Ia tau bagaimana kalau Saga tengah mengalami kecemasan. Membayangkan itu membuat hatinya terasa ngilu sekali.
Reres tak bisa tidur kemudian memutuskan untuk berjalan ke luar kamar. Melihat Brian yang tengah menonton televisi tengah malam begini. Ia melirik ke arah Reres, lalu kembali menonton televisi seolah tak ada apapun. Padahal, saat menatap Reres tadi wajahnya julid sekali.
"Enggak bisa tidur ibu?" tanyanya yang terdengar seperti sebuah sindiran.
Reres sudah biasa diperlakukan seperti itu oleh Brian dalam banyak hal. Sudah terbiasa dengan sikap menyebalkan Brian. Ia lalu berjalan dan duduk di samping Brian.
"Kalau peduli itu samperin," ucap Brian.
Reres dengan keras memukul bahu Brian. "Berisik," kesal Reres.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com