"Pelan-pelan saja..."
Varell menasehati saat Mia meminum sekaligus susu buatannya tanpa jeda sedetikpun hingga habis tidak tersisa.
"Kamu tahu bagaimana rasa susu ini?" Tanya Mia, matanya telah kembali menunjukan binarnya membuat Varell merasa senang.
"Manis?"
Mia menggeleng, "Rasa rindu."
Varell hanya dapat terkekeh pelan mendengar ucapan Mia yang tidak terduga dan terdengar seperti sebuah rayuan gombal.
Ia lantas memberikan jeruk yang sebelumnya telah dikupasnya kepada Mia yang kini menyandarkan kepalanya diatas bahunya sambil melihat layar televisi yang menayangkan berita cuaca untuk esok hari.
"Bahkan berita cuaca terasa sangat menyenangkan karena kamu bersamaku sekarang." Ucap Mia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com