Hari ini pun Sisil tak di izinkan untuk sekolah oleh Jesy. Dia tetap mengurung gadis malang itu di kamarnya dan tidak mengizinkan siapapun membebaskan gadis itu. Jika ada yang berani melanggar titahnya, maka siap-siap saja untuk di tendang dari rumah besar itu.
Di rumah itu Jesy sangat berkuasa. Karena Wiliam sangat mencintainya dan mempercayai Jesy sepenuhnya. Bahkan pria itu lebih percaya perkataan Jesy di bandingkan putri kandungnya sendiri. Untuk itu Jesy tidak merasa khawatir. Tapi Jesy kadang takut dan waspada juga, jika Sisil mencoba mencari bukti tentang tindakan semena-mena-nya. Untuk itu dia membatasi interaksi gadis kecil itu jika Wiliam sedang tidak ada di rumah.
Dan jika ada pekerjaan di luar negri, barulah itu angin surga untuk Sisil. Sayangnya kali ini Jesy sedang cuti panjang setelah pameran peragaan busana musim panasnya di tokyo bulan lalu. Dan saat dia di rumah, rumah akan terasa seperti neraka bagi Sisil.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com