Silia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya kembali bersuara, "aku... aku...." lidahnya terasa kelu, dia takut Snapp tidak akan setuju.
"Katakan saja, jika aku bisa aku akan memenuhi syarat yang kau ajukan."
Baiklah... Silia tak akan ragu lagi.
"Aku tidak bisa melakukan apa yang biasa kau lakukan dengan kekasih-kekasih mu yang lain, aku..." Silia menjeda kalimatnya, telapak tangannya kini bahkan terasa dingin, "jadi aku ingin kita menikah terlebih dahulu."
"Apa... apa kau baru saja melamar ku?" Snapp menarik sudut bibirnya.
"Bukan... bukan seperti itu, aku hanya... aku hanya tidak biasa menjalani kehidupan seperti itu, tinggal satu atap namun tanpa menikah, setidaknya kita bisa membuat perjanjian nikah kontrak."
Snapp merasa Silia benar-benar berbeda dari kekasih-kekasihnya yang lain, gadis itu masih sangat menjunjung tinggi adat ketimuran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com