Setelah keluar dan menutup pintu mobil, Adnan dan Fatma jalan ber-iringan menuju rumah mewah dengan desain klasik modern. Langkah kaki keduanya, membawa membawa mereka sampai di depan pintu utama rumah mewah tersebut.
Fatma menghela napas lembut. Entahlah, tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang pada saat Adnan sedang menekan bel yang menempel pada tembok. Akan bertemu dengan calon mertua, sukses membuat gadis itu merasa gugup.
Gadis itu tersenyum simpul saat tidak sengaja, menoleh ke arah Adnan, yang kebetulan juga sedang tersenyum nyengir sambil menatap dirinya.
"Kenapa, kok tegang?" Tegur Adnan. Ia bisa melihat rasa gugup tersemburat di raut wajah calon istrinya.
Fatma mengehela pelan, "ndak apa-apa," ucap gadis itu.
Glek!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com