Kereta berhenti di halaman bangunan sentral kesehatan. Aerith turun dari kereta dan orang yang melihatnya terluka menatap dengan bingung.
"Nona, apakah Anda yakin tetap ingin bekerja?" Rico bertanya dengan nada khawatir.
"Aku akan merasa lebih baik jika bekerja. Kalau di rumah aku akan merasa lebih buruk." Aerith memegang wajahnya. "Rico, menurutmu apa saat ini aku terlihat sangat jelek?"
Rico tersenyum. "Tidak. Anda tetap terlihat cantik."
"Kau tidak mau mengatakan yang sebenarnya karena takut kepadaku, kan?"
"Aku mengatakan yang sebenarnya. Nona Aerith selalu cantik."
"Baiklah, aku akan masuk."
Pada saat Aerith ingin berjalan masuk, kereta kuda istana parkir di dekat kereta kudanya.
Tidak lama kemudian Odette turun dari kereta dan sedikit terkejut saat bertatap muka dengan Aerith.
Aerith dan Rico memberi salam dengan sopan.
"Yang Mulia."
"Aerith apa yang terjadi dengan wajahmu?" Odette bertanya setelah mereka saling berdiri berhadapan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com