Aerith yang melihat Rion datang, tidak bisa mengalihkan pandangan dari pria itu lalu mulai menangis karena merasa terharu.
Rion menatap pria yang ada di hadapannya dengan keinginan untuk membunuh. Dia melesat dan melayangkan tinju kepada pria tersebut namun pria itu memiliki refleks yang bagus dan menghindar tepat waktu.
Pukulan Rion yang keras menghasilkan gelombang udara yang menghancurkan dinding rumah tersebut. Aerith terkejut melihat itu dan dia membeku melihat perkelahian dua pria di depannya. Dia mengutuk dalam hati pria suruhan ibunya itu setiap kali ia melihat pria itu memukul Rion dengan keras dan menahan nafas ketika melihat Rion memberi serangan fatal kepada pria itu seolah akan membunuhnya. Ini adalah sandiwara.
Rencana mereka adalah mereka akan melawan Rion dan pasukannya selama beberapa saat sebelum akhirnya kabur namun Rion sepertinya tidak akan membiarkan mereka kabur.
Kedua pria itu saling melompat mundur kemudian saling menyerang dan bertukar pukulan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com