webnovel

Obsesion Posesif My Ex

Buat apa mencintai jika pada akhirnya dicampakkan? Aku sudah belajar tuk melupakan mereka berdua, namun entah bagaimana caranya mereka berdua datang kembali! masih sama dengan yang dulu! mereka berdua masih membawa luka yang sama malahan sekarang lebih.... Dunia ini memang tak adil! Aku hanya ingin hidup damai....

dewww07 · Sci-fi
Not enough ratings
1 Chs

Hama satu?

'''''''''''''''''HAPPY READING''''''''''''''''''

Seorang gadis nampak berjalan dengan lesunya karena hari ini dia berkerja terlalu larut malam, tentu saja itu gara-gara si tua bangka ralat Bosnya yang menyuruhnya untuk kerja lembur!

Sial! sedari tadi kata kata itu yang digumamkan oleh gadis dengan rambut bergelombang berwarna kuning keemasan tak lupa dirinya menyumpahi bosnya itu dengan berbagai kata-kata mutiara lainnya.

Sekarang bagaimana? dia harus berjalan kaki sampai ke apartnya! mana tidak ada angkutan umum seperti taksi lagi! ditambah sekarang jam 12 pas!

AURELIA TANISHA, sosok gadis lugu nan imut yang sedari tadi berceloteh panjang lebar sambil menyandung beberapa krikil didepannya guna untuk melampiaskan kemarahannya.

"Lia, akhirnya ketemu" suara itu Aurel paham akan suara itu! perlahan tubuh Aurel berbalik dan menatap sosok yang tengah menatapnya dengan pandangan rindu yang amat mendalam.

Dia sosok yang pernah meninggalkan luka teramat mendalam dihatinya, itu lah mengapa Aurel memilih untuk pindah ke jakarta karena di Newyork banyak kenangan-kenangan pahit yang dia alami.

Sosok laki-laki itu berjalan mendekat menuju Aurel yang kini tengah mematung menatapnya.

Aurel yang menyadari itu langsung mundur kebelakang membuat laki-laki itu menggeram tak suka.

"Jangan menjauh, sayang" ucapan itu mampu membuat nyali Aurel menciut seketika ditambah lagi senyuman laki-laki itu! bukannya menambah kadar ketampanannya dia malah terlihat menyeramkan!

Aurel paham betul akan sifat laki-laki didepannya ini! sangat paham!

"M me menjauh dari ku!" sentak Aurel dengan gugup dan terus mundur kebelakang.

Oh ayo lah! disini sepi sekali! membuat dirinya tak bisa berteriak minta tolong.

Laki-laki itu langsung tersenyum lebar kala melihat mangsanya seperti kelinci manis yang ketakutan, dia sangat senang melihat raut wajah itu! sangat menggemaskan.

"Kemari sayang, aku telah menyiapkan rantai yang pas untuk mu"

"Gila! benar-benar tak waras!" setelah mengumpulkan semua keberaniannya, akhirnya Aurel dapat mengucapkan kalimat itu tanpa gugup sekalian pun membuat laki-laki didepannya ralat mantannya semakin tersenyum dan Aurel membenci senyuman itu!

"Permainan berakhir" ucapan itu membuat Aurel terdiam mengingat-ingat kejadiannya dulu.

Flashback on.

"Lepas! semenjak kejadian itu kau bukan lagi siapa-siapa ku, paham!" bentak Aurel menahan sebisa mungkin agar air matanya tidak jatuh, gadis itu sudah amat lelah dengan kehidupannya yang dipenuhi broken hert.

Sungguh Aurel tidak akan bisa melupakan dia, dia yang pernah hadir dan memberi warna pada hidup Aurel kini memberi awan gelap beserta petir dikehidupannya.

Aurel benci Zio! Ziores Alloted! sosok laki-laki yang kini menggengam erat tangannya seolah tak ingin dia pergi beberapa kata maaf telah terucap dari bibirnya tapi tetap saja Aurel tak peduli.

Namun perlahan genggaman itu terlepas digantikan senyum simrik dari laki-laki bernama Zio itu.

"Oke aku anggap ini permainan, permainan petak umpet dimana aku yang jaga dan kau sembunyi saat aku menemukan mu jangan harap untuk lari dari kehidupan ku lagi" ucap Zio tenang dengan aura yang mencengkam membuat Aurel terdiam namun sedetik kemudian langsung pergi dari sana menuju pesawat.

"1....2....3....4...5" hitung Zio membuat Aurel yang mendengarnya samar-samar bergumam aneh lalu mulai melangkahkan kakinya menuju pesawat yang akan lepas landas.

"6....7....8...9...10" ucap terakhir Zio disusul pesawat Aurel yang telah terbang menuju Jakarta.

"Siap atau tidak aku datang, Baby"

Flashback off.

"Sudah mengingatnya, Baby?"

Lari! kata itu yang tepat untuk situasinya saat ini! dia harus lari sekarang juga!

Tanpa menjawab ucapan Zio, Aurel langsung belari tak tentu arah meninggalkan sepatu hinghellsnya yang bahkan Aurel dengan rasa tak tega memecah celengan ayamnya.

"Sekarang ganti permainan? okelah aku turuti semua permainan bodoh mu ini, Baby"

BERSAMBUNG~