webnovel

Obsesif

Winda, putri semata wayang dari pasangan Bram dan Sari. Tidak pernah menduga kalo pada akhirnya akan jatuh cinta pada kharisma sang papa. Berawal dari rahasia kecil yang ditemukannya pada sebuah surat usang milik Mama, membuatnya terobsesi kagum dan memiliki hasrat pada sang papa. Namun harapan dan impian tidaklah seindah kenyataan. Dengan berbagai tantangan hidup yang menerpa, seolah membuatnya hampir putus asah bahkan nyaris terlantar. Setelah kedua orang tuanya bercerai, setahun kemudian Sari sang Mama meninggal dunia karena serangan kanker serviks yang menggerogoti kesehatannya. Bahkan tak lama setelah kematian mamanya, Winda semakin menderita apa lagi ketika Bramansyah menikah dengan wanita berusia 30 tahun yang bernama Shania. Istri Muda sang Papa adalah Wanita Picik berhati iblis. Hanya ingin mengincar Harta dan kekayaan Bramansyah. Bahkan Shania berulang kali merencanakan niat jahatnya untuk menjual Winda pada beberapa pria hidung belang namun selalu saja gagal. Winda yang sejatinya sangat terobsesi dengan kharisma sang papa harus bersabar menahan hasrat terpendamnya karena juga menyadari bahwa posisinya hanyalah seorang putri kandung. Namun setelah Bramansyah menceraikan Shania yang ketahuan berbuat jahat pada keluarga Bramansyah, mulai terjadi gejolak hasrat dan cinta yang semakin tumbuh antara papa dan putrinya. Namun Akhirnya Bram menolak jalinan asmara hubungan terlarang. Bram tidak ingin menikahi putri kandungnya. sementara Winda semakin mendambakan cinta dan perhatian sang papa. Winda sanggup menolak Cinta dari Pria seorang CEO demi mendapatkan kasih sayang dan cinta Bramansyah. Winda akhirnya putus asa setelah penghinaan orang yang dicintainya namun hatinya terlanjur mencintai kharisma sang papa luar dan dalam terlalu jauh. Mengetahui sang putri kesayangan terobsesi pada dirinya lalu apakah yang akan dilakukan sang papa. Apakah Bramansyah sang papa memilih menjalani hubungan terlarang dengan sang putri kesayangan... Simak dan ikuti alur ceritanya. Buku ini dikenakan batasan usia khusus 18 tahun keatas.

Mister_Story · Fantasy
Not enough ratings
29 Chs

Diselamatkan Zaki Dan Nana

"Winda..."

Teriak Zaki dan Nana, yang segera berlari ke arah kasur dimana Om Felix sedang menindih tubuhku..Dan segera terjadi duel antara Zaki dan Om Felix...pada saat itu, keadaan Zaki sudah terluka saat datang dari lantai satu. Mungkin lukanya karena sempat berkelahi dengan pria bernama Bayu dan si wanita jalang dilantai satu.

"Winda...kamu gak apa-apa kan?"

Tanya Nana cemas sambil memelukku.

Saat terjadi duel antara Zaki dan Om Felix...Nana dan aku turut membantu Zaki yang saat itu posisinya telah kalah kuat dari Om Felix.

"Zakiii..."

teriak Nana, saat melihat Zaki jatuh tersungkur ke lantai akibat tendangan kuat Om Felix, tepat mengenai sasaran di ulu hatinya. Lalu Nana yang memang memiliki ilmu bela diri Karate, memukul serta menendang Om Felix dari belakang... Kemudian aku pun tak hanya tinggal diam, mengambil kursi dan sekuat tenaga menghantamkan kursi itu ke tubuh Om Felix. Dan syukur Zaki segera pulih, dia segera bangkit kembali dan membantu Nana melawan Om Felix.

Akhirnya, kami berhasil membuat Om Felix terkapar dilantai...Lalu segera bergerak keluar dari rumah itu...dan saat sampai dihalaman ternyata mobil si wanita jalang itu sudah tidak ada ditempat.

"Kemana mereka? tadi mobil si wanita jalang itu ada disini?"

Tanyaku pada Nana dan Zaki, sementara mereka juga tidak tau, sudah kemana kaburnya para penjahat itu. Dan sialnya ponselku masih bersama pria yang bernama Bayu itu.

"Sudah sudah...ayo sebaiknya kita cepat bergerak dari sini"

Ucap Zaki yang langsung kami ikuti segera masuk ke dalam mobil Nana dan meluncur secepat mungkin menjauh dari komplek perumahan mewah itu.

Saat itu Nana yang nyetir mobil, sedangkan Zaki...luka ditubuhnya mulai terasa perih...dan dia sempat tertidur lemah dalam mobil. Demi menyelamatkanku...Zaki dan Nana telah berjuang hingga terluka.

"Maaf kan Winda ya Na...kalau tidak ada kalian, entah sudah jadi apa aku tadi..." ucapku masih sedikit trauma

"Aku tak ingin pulang sekarang...aku tak ingin bertemu dengan si wanita jalang itu di rumah"

lanjut ku dengan merasa dendam pada wanita picik itu, saat dalam perjalanan.

"Kita mau kemana sekarang? Zaki? Kita mau kemana ni??"

Tanya Nana pada Zaki yang terlihat lemas.

"Kalo belum ada tujuan...kita boleh singgah di kost ku saja sementara"

Ucap Zaki yang saat itu seperti terlihat dingin padaku...Bahkan dari tadi Zaki tak pernah ingin melihat wajahku...

Sore itu kami sempat istirahat menenangkan pikiran di kost Zaki, sekalian ngobatin luka di lengan serta jari kirinya. Nana terlihat sangat perhatian pada Zaki dan aku senang melihat Nana merawat Zaki, dan pada saat itu hubungan mereka sudah berjalan serius. Tapi aku masih tak tau kenapa sikap Zaki sangat dingin cuek dan seperti membenciku. Saat Nana masuk ke kamar mandi untuk membersihkan kain bekas lap luka Zaki, tiba-tiba Zaki berkata padaku...

"Kamu sadar gak sih dengan semua apa yang kamu lakukan? Dan aku heran kenapa kamu sampai bisa mengenal orang-orang seperti mereka?

Ucap Zaki dengan nada sinis tanpa mau menatap kearah wajahku. Zaki memang pernah menyukaiku sebelum dia jadi Alumni di sekolahku.

"Wanita itu istri muda Papa Zak...aku juga gak bakalan nyangka akan seperti ini jadinya...maafin Winda Zak"

Ucapku merasa bersalah, aku juga tak ingin kalo Zaki sampai tau semuanya tentang aku yang sedang terobsesi pada Papa.

"Aku kok gak habis pikir ya,,, kenapa kamu sampai bisa ada didalam kamar dengan pria itu... aneh aja rasanya"

Ucapnya Zaki yang sepertinya mulai curiga.

"Windaa...trus rencana kita selanjutnya gimana, apa tidak sebaiknya kamu kami anterin pulang ke rumah Papa?"

Tanya Nana yang tiba-tiba muncul dari kamar mandi menyela pembicaraanku dengan Zaki

Belum sempat ku jawab, Zaki langsung berkata...

"Harus pulang sekarang... Papa mu harus tau semua kejadian ini"

Tiba-tiba Zaki menjadi tegas begitu.

"Ya uda biar aku dan Zaki yang anterin ke rumah...ya?"

Ucap Nana yang ku jawab dengan anggukan kepala.

Sejujurnya aku masih shock dengan kejadian sore tadi...dan malam ini mau gak mau harus ketemu lagi dengan wanita jalang itu di rumah...

"Kenapa kamu melarang kita mengadukan masalah ini kekantor polisi??"

Tanya Zaki lagi yang masih penasaran, dan itu sungguh membuatku semakin takut. Aku gak mungkin mengatakan semuanya pada Zaki. Dan aku lebih memilih untuk diam saja

"Zaki, uda deh... kasihan Winda. Mending sekarang kita bergerak aja, biar gak kemalaman...aku juga takut Papa dan Mama di rumah sedang mencemaskan aku"

Akhirnya malam itu kita bertiga sepakat bergerak mengantarkan ku pulang ke rumah Papa, saat itu pikiranku benar-benar kosong dan raga ini rasanya tanpa energi. Masih terbayang perbuatan perbuatan jahat Om Felix dan teman-temannya. Apalagi bila mengingat wajah si wanita busuk berhati iblis itu... semakin stress rasanya.