Yun Bixue memegang foto-foto itu begitu erat sehingga tangannya gemetar. Darah mengalir dari wajahnya dan napasnya tersendat-sendat. Dia mengangkat kepalanya untuk melihat ke langit dan pandangan matanya sedingin es.
Dia bisa membayangkan bahwa jika jet tempur itu tidak ditembak jatuh, maka foto-foto itu akan tersebar jauh lebih banyak daripada beberapa foto ini. Mungkin saja akan ada cetakan yang lebih besar. Siapa orang yang licik yang berani melakukan ini?
Xie Limo mengambil foto yang tersisa dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Saat menundukkan kepalanya, dia melihat foto itu dan ekspresinya juga berubah. Kilatan gelap melintas di matanya dan pembuluh darah di tangannya yang halus juga berkedut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com