webnovel

BAB 1 Siapa? Aku ?!

"Bangun, udh siang~"

Suara itu yg selalu kudengar setiap pagi, suara wanita tegas namun tetap lembut hatinya , ya itulah ibu ku, sosok yg tegas namun tetap baik hatinya.

Aku Rinjani Callista , ya itulah aku biasa semua memanggilku Jani, aku hidup hanya berdua dengan ibuku karna ibu dan ayahku sudah berpisah 10th silam , ketika aku masi berumur 5th, aku tidak mengerti mengapa mereka bisa berpisah, aku tidak mengerti mengapa orang dewasa begitu rumit, jadi aku enggan bertanya perihal tersebut kepada ibuku.

kini aku berusia 16 th aku duduk dibangku sekolah SMA kelas 2 , nama sekolahku SMA Tunas Bangsa, disekolah aku hanya memiliki 1 sahabat namanya Margaretta tp lebih fun jika dipanggil etta, bgitu dia meminya kami untuk memanngilnya.

Hanya Etta yg mau terus bersamaku, mendengar keluh kesah ku, mendengar suka duka ku sebagai anak broken home.

Jika dikatakan banyak yg mau berteman dengaku ? pasti akan ku jawab , tentu tidak, mereka selalu anggap ku aneh, ngeri, dan kampungan. aku heran denga etta , dia cantik, stylish, pintar. tp ku selalu melihat keikhlasan dimata nya untuk selalu berteman dengan ku dari kami duduk di kelas 1 SMA .

etta selalu mendengarkan dan mensupport apapun yg aku katakan, apapun yg aku bicarakan dia selalu menanggapi dengan positif vibes, sehingga biarpun banyak yg bully aku tp aku tetap tidak pernah bahkan hampir tidak pernah merasakan insecure, terima kasih etta, ada km hidupku di sekolah lebih berwarna .

Suatu ketika di gedung sekolah, aku dan etta hanya tinggal berduaan ,hari sudah semakin senja namun kita tetap larut dalam perbincangan hangat, berbicara tentang suka duka kehidupan ,

"hmmmm ya bgitulah ta, namanya idup ada aja pasti masalah" ucapku

"santuy aja lah jan, yg penting lu masih mau terus ngobrol sama gw tiap hari itu gw udh seneng, haha geer pasti tu~" ledek etta

ponsel etta pun berdering ~

"ya mah, oke dikit lagi kooo~ iya lg ngobrol sama jani, iya oke nanti aku pulang , iya mah iya , oke bye ~" etta menutup ponsel iphone xr nya

"nyokap lo ta ?" tanyaku

" iya, biasalah" dengan wajah lucu etta

" kayanya lu udh di cariin tu, enak ya klo kmn" pulang telat dicariin,gak kaya gueeee hahah" sahutku

"mama lu kan sibuk jualan ikan dipasar jan, buat ngidupin lu, harus bersyukur dong girl karna emak lu sedang berjuang sendirian tu! dah ah stop insecure!" tegas etta

"oke siap bossss haha, ta makasi ya selalu bikin gw spesial, selalu bikin gw istimewa ketika gw berada di skola, tau sendiri banyak yy gasuka karna gw sering aneh"bagi mereka disini , tp cuman lu yg nerima gw ta huhu" kataku

"lu berapa kali sih harus berkata gini ke gue? harus bgt setiap hari muji gue ?gw mah udh bidadari sejak dulu jd gaisa dipuji puji lagi, haha canda ya jani hihi" canda etta

bgitulah kami jika sudah asyik mengobrol tak ingat pulang, bgitupun aku karna setiap pulang tak ada yg mencari jadi terlalu asyik dengan sahabat lu etta yg selalu membuatku tak pernah merasa kesepian , thx etta .

Akhirnya kami pun pulang ke arah yg berbeda namun tujuan yg sama yaitu Rumah,

Ketika perjalanan pulang, seperti biasa aku melewati gang sempit dengan rumah rumah sederhana, banyaj jemuran bergelantungan di depan, diatap rumah mereka, ya bgitu lah aku dan ibuku tinggal di pemukiman sederhana.

Ketika sedang berjalan, seperti biasa selalu ada hentakan kaki yg mengikuti ku , semakin terasa dekat dan semakin terasa dekat , saat ku menoleh anehnya tidak ada satupun seseorang disana, karna sudah mendekati waktu magrib, semua memang tampak sunyi dan sepi karna semua org bersiap ingin ibadah sholat maghrib, dan sudah adat di daerah kami jika magrib itu klo bisa sudah masuk didalam rumah, agar tidak terjadi hal hal yg tidak di inginkan .

hari ini bandelnya aku tidak ikuti adat tersebut karna tadi disekolah terlalu terlena ngobrol dengan etta, jadi aku pulang telat deh.

masih dijalan masih agak merinding karna jejak kaki terus saja seraya mengikuti. jejak kaki ku juga. setiap ku menoleh dan melihat sekitar aku, seperti tidak ada apapun tp dibenakku aku yakin ada yg sedang mengikuti ku, seketika ku berlari agar segera mungkin bisa mencapai rumahku yang masih agak cukup jauh dari jalanan gang kecil tersebut.

semakin ku berlari, semakin ku bergerak cepat , semakin cepat juga sosok ygengikuti jejak ku itu, aku ingin berteriak tetapi tidak bisa , bagaimana ini? tolong jangan ganggu aku, aku bukan orang banyak harta jangan rampok akuuuu , tolongg!!! hanya dalam hati ku berkecamuk mengatakan hal hal itu

ayo jani lari jani lebih kuat lagi kita harus berlari, cepat janii!!!! hati ku , jantungku berdegup kencang, otak ku berkata kenapa aku harus takut? apa sosok yg sangat membuat aku ketakutan hingga berlari kencang seperti ini? apa yang terjadi denganku? kumohin ada apa ini? ada apa denganku? keanehan ini membuatku merinding!

"hosh hosh, aku lelah , jalan cepat sajalah" ucapku kelelahan

waktu menunjukkan pukun 18.25 malam,

jam 18.45 akhirnya sudah mau sampai didepan rumah, aku merasa sangat lega, ingin segera seraya memasuki rumah ku yang sangat sangat sederhana itu

"ahh, akhirnya sampai jugaaaa~ mau cepetan mandi, makan mie instan biar hangat,dan sjemput ibu pulanh berjualan dipasar deh"gumamku

sperti biasa, ibuku berjualan dipasar ikan yang jaraknya 10km dari rumahku, ketika jam 9 malam aku selalu menjemputnya menggunakan baktor( motor bak) pemberian kakek ku, aku diajarkan mandiri dan kuat oleh ibuku, karena perempuan harus punya sisi kuat agar tidak mudah di lecehkan, dan perempuan harus punya sisi lembut agar tidak tergantikan. itulah, perempuan harus unik dan yang paling terpenting perempuan harus sayang pada dirinya sendiri agar bisa menebarkan kasih sayang juga kepada semua makhluk bumi.

kata kata yang terucap dari mulut ibuku selalu kata kata motivasi, walaupun tak ayal aku suka mengabaikan nya tetapi hanya itulah kata kata yg selaku kuingat dari sekian ribu kata yang selalu ibuku ucap, love you ibu.

"ahh sampai juga~" ucapku

dan ketika aku mau menutup gerbang besi yg sudah berkarat dan bunyi berdecit, tetiba aku melihat sesosok kakek yang datang ke arah ku , hah mataku berdenyit , apa dia mau bertemu dengan ku ? ah mungkin saja tidak, kenapa dengan hati ini, rasanya seperti terhipnotis untuk menunggu kakek itu datang menemuiku, padahal bisa saja aku mengabaikan nya dan meninggalkannya masuk kedalam , karna memang hanya beberapa langkah lagi untuk sampai kedalam rumah ,

namun kenapa ini berbeda ? kenapa ini? aku hanya terdiam membatu, menunggu kakek itu datang menyinggahiku .

"hai tubuh, ayo bergerak, ah sial kenapa aku membatu seperti ini?" gumamku dalam hati