webnovel

Chapter 2 - Buku Pelatihan Mana #1

Pagi hari...

Disebuah desa banyak sekali orang-orang yang berdagang dan berjalan kesana kemari untuk berbelanja.

Toko-toko disini cukup beragam ada yang menjual sayuran dan daging segar, makanan siap santap, toko pakaian, pedang dan armor, alat-alat sihir dan masih banyak lagi.

Digendong oleh ibuku, aku melihat-lihat dan tidak pernah bosan menyaksikan satu atau dua trik sihir yang digunakan para pedagang untuk menarik pelanggan.

Saat seorang pedagang alat sihir menunjukan trik sihir apinya padaku aku langsung berteriak kegirangan, aku benar-benar tidak sabar ingin belajar sihir.

Ngomong-ngomong aku sekarang berada dipasar yang ada didesa ini, biasanya beberapa bulan sekali ibuku mengajakku pergi kesini untuk membeli pakaian.

Jujur saja saat ibuku membawaku kesini untuk membeli pakaian, aku benar-benar tidak menyukainya. Karena dia akan memaksaku untuk mencoba setiap pakaian dan itu sangat menjengkelkan.

Kami akhirnya sampai disebuah toko besar yang memiliki plank bergambar benang dan pakaian.

*Kring kring

Saat pintu dibuka suara bel akan berbunyi, yang menandakan seseorang masuk. 'Ugh sepertinya waktuku untuk menerima tekanan batin dari toko ini akan segera dimulai.'

"Selamat datang"

Seorang wanita berambut pendek menghampiri kami, dia adalah pemilik toko ini.

"Ara~ lihat siapa yang datang, halo Alen~ yang manis" ugh, aku bisa melihat senyuman licik terlihat jelas diwajahnya.

"Halo Cyntia, aku ingin membeli beberapa pakaian untuk Alen"

"Ohoho~ tentu... Lagipula aku telah membuatkan banyak pakaian balita untuk dia coba~"

Dia tertawa jahat kearahku, dia sengaja melakukannya kan? Iyakan? Membuat banyak pakaian untuk aku coba supaya bisa menarik pelanggan, dia benar-benar iblis.

Kami berjalan ke rak pakaian anak disana ada beberapa orang wanita yang juga menggendong bayi sambil melihat-lihat pakaian.

Mereka melihat kami berjalan kearah mereka.

"Ah, halo ibu Alen~ apa kamu disini mau membeli pakaian?"

"Ah halo, iya aku ingin membelikan pakaian untuk Alen karena dia semakin tumbuh besar, pakaian yang ada dirumah sudah kekecilan"

*Clap

"Nah kalau begitu bagaimana kalau kita membiarkan Alen mencoba setiap pakaian, aku yakin dengan itu kita akan tau pakaian yang cocok untuknya atau untuk anak-anak kalian" ucap Cyntia

'Sialan, aku sudah menduga dia akan mengatakannya.'

"Wah, sepertinya itu ide yang bagus" ucap salah satu dari mereka

"Apa tidak apa-apa jika Alen mencoba semuanya?" Ibuku bertanya takut akan merepotkan tapi terlihat diwajahnya bahwa diapun ingin melihat aku mencoba setiap pakaian yang ada disini.

"Aiyo~ tidak masalah, lagipula sudah aku katakan bukan, aku sudah menyiapkan pakaian khusus untuk Alen" senyuman menyeramkan kembali ia tunjukan padaku.

Setelah itu ibuku dengan senang hati menerima tawarannya.

Akhirnya neraka ini dimulai, orang-orang mulai memilih pakaian yang mereka lihat untuk dicoba olehku.

Pakaian pertama, pakaian kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Semakin lama semakin banyak orang yang berdatangan untuk memilihkan baju untukku, bahkan diantara mereka ada yang belum memiliki anak tapi tetap ikut serta memilihkan baju untukku.

Setelah satu jam akhirnya mereka lelah dengan tingkah mereka sendiri, sepertinya neraka ini sudah berakhir.

Mereka berhenti bukan karena tidak ada pakaian yang cocok untukku, malahan sebaliknya, semua pakaian balita yang ada disini sangat cocok untukku. Jadi mereka tidak bisa berhenti memilihkan pakaian untukku.

"A-Aku bingung harus Memilih pakaian yang mana lagi, semuanya terlihat imut~ astaga~"

"Hosh, kamu benar"

*Clap

"Bagaimana kalau kita mencoba memakaikannya pakaian balita perempuan?" ucap Cyntia

"EEEHHHHHH!!!" Mereka semua terkejut dan akupun sama terkejutnya.

"Yah kalian tau, pakaian balita laki-laki semua cocok untuknya, aku yakin pakaian balita perempuan juga akan cocok untuknya dan aku jamin Alen bakalan 2X tidak 5X lebih imut"

Semua orang kembali antusias, bahkan tanpa mendapatkan izin dari ibuku mereka mulai mencari pakaian balita perempuan yang imut.

Aku kembali membuka pakaianku dan memakai pakaian yang baru.

*Shineeeee

Setelah memakai pakaiannya terlihat bayi malaikat yang sangat cantik dan menggemaskan, meski Alen adalah laki-laki tapi dia imut dan semakin imut>////<.< p>

"Woaaahhhhh~!!!" mulut semua orang membulat dengan darah yang menetes lewat hidung, mereka telah melihat keimutan tiada tara dan semakin bersemangat.

'Kurasa neraka ini belum berakhir.'

***

Setelah 2 jam aku mencoba berbagai pakaian, akhirnya aku keluar dari neraka itu. Dan kalian tau apa yang lebih membuatku marah? Aku menghabiskan waktu 2 jam yang melelahkan hanya untuk 7 pakaian?

'Arghhh aku benar-benar marah saat kembali memikirkannya', aku melihat wajah ibuku yang tersenyum ceria tanpa merasa bersalah diwajahnya.

Setelah berjalan 15 meter dari toko pakaian aku melihat toko buku, yeah itulah tujuanku ingin datang kemari, setiap ibuku mengajakku datang kedesa aku selalu memaksa ibuku untuk datang ketoko buku.

"Aga aga aga" aku menunjuk-nunjuk kearah toko.

Ibuku sepertinya menyadari sesuatu dariku, dia mencoba mengalihkan perhatianku dengan mainan dan boneka yang dijual disalah satu toko.

"Wah lihat Alen, ada mainan yang lucu, apa kamu mau boneka ini?" tapi aku tetap kekeh ingin pergi ketoko buku.

"AGA AGA AGA" Aku berteriak dengan kencang sambil menunjuk kearah toko buku tersebut.

Dan akhirnya ibuku mengalah.