Bab 19

Bertemu Calon Ipar

Keenan Pov

Plak!

"Awww!!!" aku mengumpat saat sesuatu mendarat dikepalaku.

"Berhenti main cradle ballance ball Kee!!!" protes Arion setelah memukul kepalaku dengan setumpuk proposal.

"Dari pada main itu lebih baik balik rumah sakit! Mengganggu kerjaan orang lain saja!!" protesnya lagi lebih galak.

Aku hanya mencibirnya dan kembali memainkan cradle ballance ball yang ada di meja Arion.

"A..." panggilku tanpa menoleh padanya dan masih fokus pada mainan aneh yang tidak aku mengerti fungsinya apa sehingga ada di meja seorang arsitek. Kalau ada di meja seorang psikolog mungkin aku masih bisa memahami fungsinya, tapi ini dimeja Arion. Arsitek muda yang sukses dan baru saja berhasil melamar calon istrinya.

"Gimana rasanya melamar Gabby kemarin??" kali ini aku menoleh dan ingin tahu bagaimana reaksi Arion mendengar pertanyaan ini. Tapi sepertinya sia-sia saja, dia terus saja mengamati proposal ditangannya yang tadi ia gunakan untuk memukul kepalaku.