Melisa tidak habis pikir, siapa yang berani menerobos masuk kedalam apartemennya. Dia hanya ingat memberikan kode pengaman hanya pada satu orang. Dan tidak mungkin orang itu yang ada didalam apartemennya.
"Cepat katakan! Atau kau tidak sayang dengan nyawamu sendiri." Ancam Melisa, ia mengarahkan tongkat kayunya pada leher sang penguntit. Membuat sosok tersebut kelihatan sulit untuk berbicara.
Satu tangan Melisa memegangi tongkat kayu yang ia tahan kuat pada batang leher si penguntit, dan satu tangannya memegangi kuat pada tubuh sang penguntit. Sosok tersebut melakukan perlawanan kuat, dan Melisa hanya bisa melihat sudut bibir yang tidak tertutup.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com