Ella memberikan seringai yang ia paksakan, dan menepuk kedua pipi Martha dengan pelan. "Ada satu hal lagi yang ingin aku minta bantuan darimu." Ucap Ella masih dengan seringainya aneh.
"Ada lagi? Tidak... Ella!" Tolak Martha langsung.
"Aku ingin menemui Arthur, ada urusan yang harus diselesaikan." Ucap Ella menjelaskan. "Kau ada masalah lagi dengannya? Bukankah semuanya sudah selesai? Apa dia menggangumu lagi?" Tanya Martha semakin heran.
"Bukan aku, tapi dia yang memiliki urusan dengan Arthur." Ucap Ella menunjuk pada Anya, yang sudah memakan roti lapis dagingnya. "Dia? Oh ya, siapa dia?" Tanya Martah yang merasa tidak kenal dengan Anya.
***
Martha menatap sangar pada keempat anak-anak yang masih menyantap sarapan pagi mereka dengan lahap, bahkan Tyler bertahak kuat. Membuat Martha semakin bergidik jijik, karena membayangkan berapa lama ia akan bersama dengan anak laki-laki, yang terlihat untuk sulit diatur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com