webnovel

Normal Day In Diary

Arthur Lincoln Seorang Remaja Yang Mengatakan Bahwa Kehidupan Remaja Adalah Kehidupan Yang Sangat Keras Dan Tidak Ingin Menjadi Remaja. Tetapi Dia Mencoba Membuatnya Menjadi Mudah Saat Menjalani 2 Tahun Lagi Disekolah, Kalian Tidak Perlu Terlalu Serius Saat Membacanya, Karena Ini Bukanlah Novel Drama Melainkan Novel Komedi Tentang Anak Maksudku Remaja Yang Mencoba Melewati Tahun-Tahun Penuh Dengan Cobaan Dan Tingkah Laku Teman-temannya Yang Semakin Aneh Setiap Harinya. Buruan Buka Halaman Pertama

Side_Kick99 · Realistic
Not enough ratings
6 Chs

Tree House

Tinggal Empat Hari Lagi Menuju Halloween Dan Aku Sudah Tidak Sabar Untuk Merayakan Malam Kesukaanku, Aku Sudah Membeli Kostum Yang Cukup Keren, Aku Akan Berpakaian Layaknya Seorang Penjahat Dari Film Will, Yang Bertopeng Ski Dan Memiliki Sebuah Golok Ditangannya, Aku Sudah Merayakan Halloween Selama Empat Belas Tahun Dan Itu Tidak Akan Menghentikanku Untuk Mendapatkan Permen Dan Coklat.

Saat Membuka Pintu Lorong Sekolah Pagi Ini, Aku Melihat Lorong Sekolahku Sedang Dihias Oleh Beberapa Murid Dan Guru, Dari Perkiraanku Para Guru Mungkin Tidak Akan Mengajar Karena Mereka Sibuk Dengan Urusan Masing-masing, Dan Itu Berarti Aku Memiliki Setidaknya Setengah Hari Untuk Berbicara Dengan Lucy Dan Mengajaknya Untuk Kencan Denganku, Sebenarnya Aku Masih Agak Ragu Sih Dengan Ide Yang Kedua.

Aku Memiliki Sebuah Pengakuan, Yaitu Aku Menarik Kata-kataku Saat Aku Mengatakan Para Guru Tidak Akan Mengajar, Aku Tidak Tahu Mengapa Mr. Ned Mengajar Kami Padahal Para Guru Lain Sedang Sibuk Menghias Ruang Dan Halaman Sekolah, Aku Rasa Aku Telah Membawa Hawa Negatif Kedalam Kelas, Tidak Hanya Sampai Disitu, Setelah Selesai Mengajar, Mr. Ned Menyuruh Kami Untuk Menghias Kelas Kami Dengan Sekotak Hiasan Berbentuk Tengkorak Dan Setumpuk Labu.

Kami Menghabiskan Waktu Hampir Seharian Untuk Menghias Kelas Dan Tidak Ada Satupun Dari Kami Yang Boleh Pulang Sebelum Menyelesaikan Pekerjaan Kami, Untungnya Tidak Hanya Kami Yang Diberi Para Guru Pekerjaan Tambahan, Ternyata Hampir Seluruh Sekolah Melakukan Hal Yang Sama, Itu Mungkin Berarti Ada Sekitar Lima Ratus Murid Yang Tidak Hadir Besok.

Aku Pulang Paling Lambat Diantara Keluarga Kami, Bahkan Ayahku Yang Biasanya Pulang Telat Juga Pulang Lebih Awal, Setelah Kulihat Jam Dinding Dirumahku, Akhirnya Aku Tahu Apa Alasan Ayah Pulang Lebih Cepat, Ternyata Sekarang Hampir Pukul Lima Sore, Yang Berarti Ayahku Tiga Puluh Menit Lebih Cepat Pulangnya Dariku, Aku Hanya Perlu Menyiapkan Diri Untuk Kemungkinan Akan Sakit Lagi Besok.

Aku Berharap Untuk Tidak Bersekolah Hari Ini Karena Aku Sangat Lelah Setelah Menghiasi Sekolah Kemarin Yang Memakan Waktu Hampir Satu Hari Penuh Tetapi Ibuku Tetap Menyuruhku Untuk Bersekolah, Aturannya Adalah Selama Aku Sehat Dan Tidak Ada Halangan Apapun Aku Harus Pergi Kesekolah, Ibu Punya Beberapa Cara Yang Pasti Bisa Membuatku Ketar-ketir, Ibu Tahu Aku Sangat Takut Dengan Jarum Suntik Dan Dia Membuat Ketakutanku Menjadi Senjata Untuk Membuatku Tidak Berbohong, Jadi Aku Terpaksa Pergi Kesekolah, Aku Rasa Aku Akan Paksakan Badanku Untuk Pergi Kesekolah Daripada Harus Disuntik, Aku Melihat Sekolah Yang Sepi Dan Murid Yang Bisanya Membuat Ribut Dilorong Tidak Ada, Bahkan Hanya Ada Tiga Orang Dikelasku Yaitu Adam Peron Dan Stanley Oddy Dan Yang Ketiga Adalah Aku.

Bahkan Setelah Menunggu Selama Satu Jam Penuh, Hanya Ada Delapan Orang Dikelasku, Dan Benarkan Aku Bilang Kalau Hari Ini Akan Ada Kemungkinan Sekitar Lima Ratus Murid Yang Tidak Akan Hadir, Sebenarnya Saat Menuju Kesekolah Pagi Tadi, Aku Ingin Membolos Kerumah Eddie Tetapi Eddie Sepertinya Sudah Tahu Kalau Aku Akan Pergi Kerumahnya, Aku Melihat Kertas Didepan Pintu Rumahnya Yang Bertuliskan "Sedang Tidak Ada Dirumah, Kami Sedang Menikmati Liburan Di Mounth Rushmore Dan Akan Pulang Sebelum Halloween", Itu Adalah Omong Kosong Yang Bahkan Bisa Dimainkan Oleh Anak Berumur Tiga Tahun Yang Belum Bisa Kencing Sendiri.

Sekolah Memulangkan Kami Lebih Awal Dari Biasanya Karena Hanya Ada Sekitar Lima Anak Disetiap Kelas, Dan Dari Kulihat Wajah Mereka, Sepertinya Tidak Ada Rasa Bersalah Atau Penyesalan Dari Mereka Setelah Membuat Hampir Satu Sekolah Tidak Hadir.

Aku Tidak Tahu Ini Akan Terjadi Tetapi Agak Seru Sih Pulang Lebih Cepat Jadi Aku Bisa Bersantai Sepanjang Hari Untuk Meratakan Pinggangku Yang Hampir Patah Karena Mengangkat Lima Puluh Kursi Dan Meja, Belum Selesai Aku Mengatur Rencanaku Hari Ini, Aku Mencoba Membuka Pintu Rumahku Dan Itu Tidak Bisa Terbuka, Setelah Berusaha Selama Sekitar Sepuluh Menit Aku Akhirnya Sadar Bahwa Pintunya Terkunci, "Kesialan Datang Dihari Yang Cerah" Adalah Judul Yang Cukup Bagus Untuk Cerita Ini.

Aku Mencari Celah Untuk Masuk Kedalam Rumah, Aku Baru Ingat Aku Pernah Menonton Film Aksi Yang Memperlihatkan Seorang Pria Yang Bisa Melompat Dari Atas Pohon Kedalam Jendela Rumahnya Dan Akupun Ingin Mencobanya Juga, Aku Mencoba Menaiki Pohon Di Halaman Rumahku Dan Ingin Melompat Masuk Kedalam Jendela, Tetapi Pohonnya Sangat Licin Dan Aku Belum Pernah Memanjat Pohon Sebelumnya, Aku Tidak Ingin Kejadian Yang Menimpa Ayahku Juga Menimpaku, Biar Kuceritakan Sedikit Saja, Saat Ayahku Masih Kecil Dia Pernah Menaiki Sebuah Pohon Apel Dan Setelah Berhasil Menaiki Pohonnya Dia Malah Tidak Bisa Turun, Kejadian Itu Membuat Sebuah Truk Pemadam Kebakaran Harus Turun Tangan.

Aku Memilih Mencari Cara Yang Cukup Berisiko Daripada Harus Menaiki Pohon Apel Dihalaman Rumahku, Aku Mencoba Membuka Jendela Tetapi Juga Tidak Berhasil, Aku Akhirnya Menyerah Dan Lebih Baik Menunggu Ibuku Pulang Sekitar Tiga Jam Lagi.

Aku Tidak Tahan Lagi Dengan Semua Ini, Aku Mengambil Resiko Berbahaya Dengan Naik Keatas Pohon Dan Melompat Menuju Jendela, Aku Berhasil Naik Keatas Pohon Yang Tingginya Kalau Bisa Kuhitung Adalah Sekitar Sepuluh Meter, Aku Mencoba Berdiri Diatas Dahan Pohonnya, Tetapi Bukannya Berdiri Tegak, Kakiku Malah Gemetaran Yang Membuatku Hampir Pingsan Karena Ketakutan.

Aku Memilih Duduk Sebentar Diatas Pohon Untuk Menenangkan Diri, Setelah Kuingat-Ingat Film Yang Kutonton, Orang Yang Berhasil Melompat Dari Pohon Kejendela Tersebut Akhirnya Mati Juga Saat Diakhir Film, Yang Berarti Kemungkinan Besar Aku Juga Akan Bernasib Sama Dengannya.

Aku Masih Tidak Bisa Mengumpulkan

Keberanianku, Aku Akhirnya Pasrah Dan Ingin Turun, Tetapi Aku Tidak Bisa Turun, Aku Semakin Ketakutan Saat Pohon Yang Kunaiki Sepertinya Bertambah Tinggi Dari Sebelumnya, Aku Membuat Sebuah Peristiwa Bersejarah Terulang Kembali, Aku Harap Anak Cucuku Tidak Mengalami Hal Yang Sama Nanti.

Aku Masih Berada Diatas Pohon Selama Setengah Jam, Dan Tidak Ada Satu Orangpun Yang Bisa Kumintai Bantuannya, Untungnya Mr. Dan Mrs. Tyler Lewat Didepan Rumahku Dan Aku Langsung Meminta Tolong Dengan Mereka, Mereka Terkejut Melihatku Berada Diatas Pohon Tapi Tidak Bisa Turun Kembali, Mereka Menelepon Pemadam Kebakaran Untuk Menyelamatkanku, Tidak Sampai Lima Belas Menit, Halaman Depan Rumahku Penuh Dengan Orang-orang Yang Ingin Melihat.

Proses Penyelamatan Berlangsung Cukup Lama Karena Para Pemadam Kebakaran Tidak Bisa Lewat Karena Terlalu Banyak Orang Yang Datang Hanya Untuk Menontonku Bukannya Mendoakanku Agar Selamat.

Aku Akhirnya Berhasil Diturunkan Dan Aku Juga Diwawancarai Oleh Beberapa Wartawan TV, Aku Harap Ibu Dan Ayahku Tidak Melihat Karena Kalau Melihatnya Maka Akan Terjadi Perang Dunia Ke-3 , Mengertikan Maksudku.

Aku Mengucapkan Terimakasih Pada Para Pemadam Kebakaran Dan Mr. Dan Mrs. Tyler, Keadaan Mendadak Sepi Setelah Mereka Mewawancaraiku, Dan Aku Benar-benar Lupa Untuk Meminta Bantuan Mereka Untuk Membukakan Pintu Rumahku Yang Terkunci Dan Itu Berarti Aku Harus Menunggu Setidaknya Dua Jam Lagi Diluar Rumah Tanpa Melakukan Apa-apa.

Yah, Aku Harus Menutup Ceritaku Dulu Dan Aku Akan Melanjutkannya Nanti, Sampai Jumpa.