webnovel

Nikah kontrak

“Jangan pernah kamu lupa. Ini hanya akan menjadi pernikahan kontrak. Kau dan aku tidak pernah benar-benar menikah. Jadi, jangan pernah kau berpikir bahwa ini adalah pernikahanmu yang sesungguhnya.” Siapa yang tidak akan terluka mendengar kalimat menyakitkan ini keluar dari mulut calon suaminya? Baru saja melangsungkan pernikahan yang megah. Bayangan sakral dan indah tentang sebuah pernikahan berkelas, hancur berkeping-keping bagaikan pecahan kaca yang tak mungkin bisa disatukan kembali. Harry Miles Theodore. Pria tampan dengan jutaan hawa dingin, menegaskan sekali lagi istri kontraknya betapa dia menginginkan pernikahan mereka demi Sofia. Nenek tercintanya yang bertekad kuat akan memusuhinya jika dia tak segera membawa cucu menantunya masuk ke keluarga besar Theodore. Pengumunan tak diberikan. Tapi niat sudah siap dijalankan. Harry yang putus asa mengadukan masalahnya pada Reihan, teman karib sekaligus bos tempat Cleo bekerja. Menjadikan wanita miskin dan penuh hutang itu mencuri kesempatan ini demi kepentingan pribadinya. Cleo Alayster. Gadis baik dan pekerja keras. Mencintai kedamaian. Namun benci jika terus diremehkan atau diinjak-injak. Pertemuan pertamanya dengan Harry tidak berkesan. Dia tak peduli seberapa tampan, kaya dan hebat kemampuannya menjalankan sebuah bisnis. Yang Cleo butuhkan saat ini hanyalah melunasi hutangnya. Segera. Tanpa menunggu lama. Dan meningkatkan suku bunganya demi perut besar Billo-Billo, sang lintah darat. Pernikahan ini pun terjadi. Tanpa dasar cinta atau saling mengenal. Bahkan persiapan pernikahan diatur oleh orang kepercayaan saja. Lalu, sejak hari pertama Cleo bertemu dengan calon nenek mertuanya... Sandiwara dimulai! Dia akan menjadi menantu yang baik selama masa kontrak itu berlaku!

lenzluph · General
Not enough ratings
522 Chs

Bab 22 ( Hampir Saja )

Entah sebuah keberuntungan apa yang menghampirinya, berita itu membuat perasaan Cleo melambung tinggi. Tidak seperti gambarannya tentang seorang wanita tua yang kepribadiannya akan mirip dengan kepribadian cucunya, Nyonya Sofia jauh dari kata dingin dan arogan.

Dia adalah seorang wanita yang sangat baik dan juga hangat. Tidak heran jika karena itu, Cleo juga memperlakukan wanita itu dengan sangat baik.

"Anda juga sangat cantik hari ini, Nek!" balas Cleo dengan akrab, karena sebelum ini Nyonya Sofia telah memintanya untuk bersikap seperti cucunya sendiri dan memanggilnya nenek.

Mendengar calon menantunya telah bersikap hangat dan membuat sedikit lelucon, Sofia langsung tertawa.

"Tapi tentunya, aku tidak akan sebanding dengan bintang utama kita pada hari ini. Kau, melebihi wanita manapun yang hadir di pesta ini," ujarya sambil tersenyum. Ia lalu bertanya kembali.

"Apa kau gugup?" tanya Sofia dengan penuh rasa ingin tahu.

Cleo menjawabnya singkat.

"Em.. sedikit," seru Cleo sambil tersenyum dengan kaku.

Demi apapun, ia bukan sedikit gugup. Tapi amat sangat gugup sekarang!!

Tapi karena ia tidak ingin menunjukkannya, Cleo terpaksa berbohong. Saat ini, Cleo sangat berharap bahwa kegugupannya ini tidak terlihat dengan jelas di wajahnya.

"Ow, Nenek benar-benar tidak menyangka bahwa hari ini akan tiba begitu cepat. Kau akan menikah dengan Harry. Dan sebentar lagi, kau akan menjadi bagian dari keluarga kami. Tidak hanya akan menjadi istri sah yang dicintai oleh Harry, tapi kau juga akan menjadi cucuku yang tersayang. Aku benar-benar merasa amat beruntung karena masih diberikan kesempatan untuk melihat moment yang begitu sangat membahagiakan ini! Aku sangat bersyukur!!" seru Sofia yang langsung membuat Cleo merasa tidak enak dan nyaman.

Pernikahan ini jelas hanya pura-pura. Tapi, bagaimana mungkin ia bisa mengatakan itu semua pada nenek?!

Karena keegoisannya, ia terpaksa harus berbohong dan mempermainkan perasaan seseorang yang begitu tulus padanya. Tidakkah dosanya akan menjadi semakin besar secara berlipat??

Di tengah pergumulannya itu, Cleo mendadak dikejutkan oleh kedatangan Harry yang begitu tiba-tiba dan tanpa ia sadari. Pria itu datang bersama dengan Dirga untuk menemui neneknya. Dengan tanpa memperdulikan kehadiran calon pengantinnya yang telah berdiri dengan cantik di sampingnya, Harry memperkenalkan seseorang yang dibawanya pada Sofia.

"Mari, Nek! Aku akan memperkenalkan nenek dengan seseorang," seru Harry, tepat ketika ia telah berada di hadapan neneknya.

Sofia pun menatapnya dengan penuh minat.

"Kau ingin memperkenalkanku pada seseorang? Siapa itu?" tanyanya penuh minat.

"Dia adalah orangtua Cleo," Harry menjawab pertanyaan Sofia dengan nada yang datar dan tanpa ekspresi seperti biasanya. Tapi perkataan pria itu sanggup membuat tidak hanya Sofia menatapnya terkejut tapi juga Cleo!!

OMG? Orangtua??! Orangtua mana yang dia bicarakan? Orangtuanya yang kini sudah berada di surga??

Wajah Cleo menjadi pucat. Apalagi ketika Harry meminta Dirga untuk mengajak orang-orang yang tidak dikenalnya itu untuk masuk dan menemui mereka. Sekujur tubuh Cleo langsung seperti tersetrum oleh kekuatan listrik yang bertegangan tinggi.

Sofia yang tidak memahami situasinya, menatap Harry dan Cleo dengan bingung.

"Jadi mereka adalah orangtuamu?" tanya Sofia pada Cleo ketika ia melihat sepasang pria dan wanita paruh baya masuk ke dalam setelah dituntun oleh Dirga. Harry yang merasakan ada sesuatu yang tidak beres, mengerutkan kening mendapati pertanyaan nenek yang agaknya tidak biasa.

"Bukankah kedua orangtuamu sudah meninggal?" tanya Sofia lagi.

Dan pertanyaan itu, sukses membuat Harry akhirnya mengerti kesalahan apa yang telah diperbuatnya. Mungkin lebih tepatnya, kesalahan yang telah dilakukan oleh sekretarisnya, Dirgantara.

Ia telah meminta Dirga untuk mengurus segala sesuatunya. Tapi inikah hasilnya?!

Ditatapi oleh Harry dengan pandangan yang tidak senang, Dirga langsung tertunduk. Siapapun diantara mereka tidak ada yang menyangka bahwa Cleo ternyata telah menceritakan segala perihal tentang dirinya yang seorang yatim-piatu pada Nyonya Sofia.

Jika mereka tahu, mereka tidak akan repot-repot menyewa sepasang orangtua palsu untuknya. Dengan kemunculan mereka yang tidak perlu seperti ini, mereka hanya terlihat seperti sebuah pigura rusak yang salah ditempatkan.

Melihat situasi yang mencekam, Cleo segera memutar otak.

"Mereka bukan orangtua kandungku," ujar Cleo, yang langsung membuat Harry dan Dirga menatapnya dengan alis yang terangkat.

Cleo kemudian melanjutkan.

"Mereka adalah orangtua angkatku," jelas Cleo, "Harry sengaja mengundang mereka untuk menjadi waliku di pesta pernikahan ini. Dia pasti ingin memberikan pernikahan yang paling sempurna untukku. Karena itu dia mengundang..."

Cleo membuat jeda.

Dan seperti mengerti maksudnya, Harry segera melanjutkan, "Mereka adalah Tuan Agus dan Nyonya Merry. Mereka adalah kerabat jauh Cleo. Mereka tinggal di luarkota. Aku sengaja mengundang mereka secara diam-diam tanpa sepengetahuan Cleo untuk memberikannya kejutan. Apa kau senang, sayang?"

Untuk pertama kalinya Harry menatap Cleo, sejak pria itu masuk. Pria itu melemparkan senyum tipisnya ketika bicara. Dan Cleo, mau tidak mau membalasnya.

"Tentu saja aku sangat senang," Cleo memeluk kedua orangtua angkat yang baru dikenalnya itu dengan penuh kebahagian, "Lama tidak bertemu, Bibi, Paman," sapa Cleo.

Sofia pun akhirnya mengerti dan tersenyum senang.

"Sungguh pertemuan keluarga yang sangat mengharukan!" serunya. Yang membuat semua orang yang hadir di sana, selain dirinya, bisa menghembuskan napas lega mereka dengan baik.

Hampir saja..

***