4 #Kagum

Chapter (4)

...

"Oh tidak Dipta, maafkan aku."

"Kenapa kau meminta maaf padaku?"

"Ah, sudah lah lupakan. Oh ya, bukan kah kau tadi sempat marah karena kau terlambat berangkat untuk rapat?"

"Ya .."

"Terus apa tadi kamu langsung pergi ke rapat itu setelah mengantar ku?"

"Ya .." Jawab Dipta singkat, dan Dipta berjalan menuju sofa yang ada di ruangan itu, lalu duduk.

"Apa kau marah sekarang?" Tanya Andin yang gugup karena jawaban Dipta yang terlalu singkat.

"Tidak juga." Jawab Dipta.

"Oh, ya sudah kalau gitu." Kata Andin dan langsung diam.

Setelah itu ruangan nya menjadi sepi, Dipta mengambil tas nya yang berada di meja lalu ia bawa ke sofa dan membuka nya.

Dipta mengambil berkas - berkas hasil rapat tadi dari dalam tas lalu mulai membaca nya.

"Dia tampan juga, apalagi saat serius seperti ini. Benar gosip - gosip yang membicarakan tentang nya kalau Dipta itu orang yang sangat tampan. Dan lagi, pasti dia juga sangat sibuk urusan nya setiap hari menggarap pekerjaan kantor nya.

"Di usia nya yang masih muda tapi sudah terkenal akan kesuksesan nya siapa sih wanita yang gak rela melakukan apa pun untuk diri nya?" Kata Andin dalam hati nya, yang terkagum dengan Dipta.

Andin yang masih melamun menatap ke arah Dipta merasa terkagum dengan kepribadian nya.

"Eheemmm ..." Dipta yang menggeram, dan mengangget kan Andin, merusak lamunan nya tiba - tiba. "Kenapa? Kok kaget gitu?" Tanya Dipta pada Andin.

"Emm, enggak .. Nggak apa - apa kok tuan Dipta, ehh .." Jawab Andin yang mengelak.

"Sudah ku bilang, jangan panggil aku tuan! Berapa usia mu?" Dipta yang tidak terima, dan bertanya penasaran.

"Aku, berapa ya usia ku? (Andin yang langsung mengingat-ingat berapa usia nya) oh, usia ku 21, iya 21 tahun." Jawab Andin gugup.

"Apa sampai segitu lupa nya kamu dengan usia mu sendiri? Kamu tinggal bersama siapa selama ini?" Tanya Dipta lagi.

"Aku, aku tinggal sendiri. Sebatang kara!" Jawab Andin dengan nada sedih, dan raut wajah yang memelas.

"Sejak kapan?"

"Sejak aku lulus sekolah dasar."

"Berarti kamu bisa menulis, membaca, dan menghitung kan?" Tanya Dipta yang meledek nya dengan raut wajah ragu - ragu.

"Tentu saja bisa, malah aku selalu mendapat peringkat pertama berturut - turut saat di sekolah dasar."

"Lantas kenapa hanya sampai di sekolah dasar, kenapa tidak melanjut kan lagi ke SMP gitu? Kemana orang tua mu?" Tanya Dipta yang semakin penasaran.

"Itu .. Aku tidak jelas!" Jawab Andin yang memperlihat kan wajah muram nya.

"Oh sudah lah, tidak usah di bahas lagi masalah pendidikan dan juga orang tua mu!" Kata Dipta yang ingin mengganti topik pembicaraan.

"Oke .. kamu sedang apa, seperti serius sekali?" Tanya Andin yang penasaran apa yang di lakukan Dipta.

"Aku, aku sedang duduk santai gini." Jawab Dipta bercanda.

"Ih beneran Dipta, apa yang kamu lakukan dengan laptop mu? Apa lagi membahas pekerjaan kantor mu?" Tanya Andin serius.

"Em, iya .. Aku lagi membahas kontrak di rapat tadi.

"Oh, apa begitu sulit, kalau rapat itu seperti apa? Apa hanya berisi orang - orang kaya rapat perusahaan itu?" Tanya Andin yang begitu penasaran dengan masalah rapat.

"Tidak juga Andin, rapat itu hanya membahas suatu hal penting bagi perusahaan yang mengadakan nya, termasuk pemegang saham, dan pemberi masukan ide pada rapat yang di bahas itu peserta nya."

"Oh begitu, tapi kelihatan nya rumit. Kalian orang kaya pasti banyak kesibukan yang kami rakyat bawah tidak mengerti dengan apa yang di lakukan kalian."

"Kalau itu sih tergantung pemikiran nya juga Andin. Kalau masalah rakyat bawah atau rakyat atas, menurut ku semua sama rata, tak ada bawah atau atas, semua sama pas - pasan itu menurut ku."

"Ah tidak juga. Itu kan hanya menurut mu, tidak dengan yang lain."

"Ya kalau itu juga aku tidak tahu. Tapi menurutku semua sama tak ada beda nya. Aku pun sama seperti kalian." Kata Dipta yang merendah kan diri nya.

"Ah itu hanya menurut mu!" Kata Andin yang tersipu.

"Beep beep .. beep beep ..." Suara dering panggilan masuk ponsel Dipta yang berbunyi. Dipta melihat nya, dan langsung menjawab panggilan itu.

"Halo, iya .. oke, aku segera kesana!" Jawab Dipta dengan seorang yang menelepon nya.

"Kamu mau pergi ya?" Tanya Andin kecewa.

"Em, iya .. Ada urusan mendadak di perusahaan ku, jadi aku harus pergi sekarang ke sana." Jawab Dipta yang menjelaskan.

"Oh, baiklah .." Kata Andin yang tidak bisa apa - apa.

"Kalau gitu aku pergi dulu ya!" Dipta sudah berkemas, dan berpamitan untuk pergi.

"Hati-hati." Kata Andin ragu mengucap kan nya.

"Tenang saja, jaga diri mu!" Jawab Dipta yang mendekat lalu mengelus kepala Andin dengan lembut.

"Oke .." Jawab Andin malu - malu.

Dipta pun langsung pergi keluar kamar pasien, dan berjalan menuju ke lift, lalu menuju ke parkiran mobil nya.

Di dalam kamar pasien ~

"Dia pria hebat, dia adalah bos pengusaha terkenal di kota ini. Tapi sikap nya tidak sama seperti kabar di luar - luar sana, malah jauh berbeda menurut ku. Dia begitu hangat, dan peduli." Andin yang bicara sendiri dalam kamar, merasa kagum pada Dipta.

Setelah beberapa menit di perjalanan Dipta pun sampai di kantor perusahaan nya. Dia terburu - buru sampai tidak sengaja menabrak seseorang.

"Aduh .." Kata seorang yang terjatuh ketika Dipta tabrak.

"Kau tidak apa Nona?" Dipta terbangun, dan bertanya pada wanita yang dia tabrak, dengan mengulurkan tangan nya untuk membantu nya berdiri.

"Wah, pria ini tampan sekali." Kata wanita itu dalam hati.

"Eh lihat wanita itu, dia yang menabrak tuan duluan tapi sok - sok'an dia yang terjatuh agar di tolong tuan." Kata orang - orang yang ada di dalam kantor melihat kejadian itu.

Wanita itu pun meraih tangan Dipta, dan terbangun. "Terimakasih .." Kata wanita itu.

"Oke, tidak masalah!" Jawab Dipta yang langsung meninggal kan wanita itu setelah terbangun.

Ramai - ramai setelah Dipta pergi, semua yang berada di situ, dan melihat kejadian itu membicarakan si wanita yang menabrak Dipta tadi.

"Siapa wanita itu, berani sekali dia menabrak bos, dan menerima bantuan bos?" Kata seorang pegawai kantor.

"Dengar - dengar dia itu pegawai magang baru di perusahaan kita." Jawab seorang teman nya.

"Hemm, hanya pekerja sementara saja sudah berlagak seperti itu!

**Bersambung .....

#Jangan Lupa Kasih Bintang, Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian yaa.. Makasih😉

avataravatar
Next chapter