webnovel

Maukah kau menjadi kekasihku?

Mendengar perkataan Randi, hati kasih sedikit tenang. Randi memegang wajah Kasih dengan kedua tangannya, dan mengangkat wajah itu agar dia bisa memandang wajah Kasih.

"Apa kau cemburu padaku? "Tanya Randi tersenyum lembut sambil menghapus air mata Kasih dengan kedua ibu jarinya.

Dia merasa amat senang, akhirnya gadis itu cemburu padanya. Dan untungnya, meski Kasih berusia sangat muda, dia cukup dewasa dalam bertindak, nggak ngamuk-ngamuk sembarangan.

Kasih merasa malu. Untuk pertama kali nya dia memeluk Randi dan membenamkan wajahnya di dada suaminya itu.

"Coba pandang wajahku" Pinta Randi.

"Nggak.. aku malu" Jawab Kasih masih membenamkan wajahnya di dada Randi.

Randi tertawa, dia balas memeluk Istrinya itu dan membelai lembut rambut Kasih.

" ku mohon.. tatap wajahku" Katanya lembut.

Kasih menatap wajah Randi dengan malu, tangannya masih melingkar di pinggang suaminya itu.. Randi tersenyum dan untuk ketiga kalinya, dia memberikan ciuman di bibir gadis itu.

........

Pagi itu, seperti hari-hari biasa, Randi mengantar Kasih ke sekolah, hari ini adalah hari pertama ujian semester satu, Kasih masih sibuk membaca buku di perjalanan. Randi tersenyum memandang gadis itu, dia tak menyangka, gadis kecil yang dulu sering membuatnya khawatir dengan ulah nakalnya, sekarang tumbuh menjadi gadis lembut yang sangat manis. Dan malah menjadi istrinya.

Karna merasa diperhatikan, Kasih melihat ke arah Randi, dia dapat menangkap tatapan Randi padanya sebelum pria itu kembali memperhatikan jalan raya di depannya.

"Mas Randi.. jangan celingak celinguk, nyetir aja yang serius, bahaya kalau gak konsentasi." Nasehat gadis itu.

Randi tersenyum dan membelai rambut Kasih.

"Mudah-mudahan, kamu mendapat nilai yang baik ya! "Kata Randi lagi.

"Iya.. makasih banyak" balas gadis itu dan pandangannya kembali tertuju pada buku yang di pegangnya.

"Apa kamu masih ingin ketemu sama mbak Cintia itu? Aku akan mengenalkanmu dengannya.

" Kapan-kapan aja ya Mas.. aku percaya sama Mas Randi kok.. tapi jangan terlalu dekat ya! " Katanya cemberut..

" hahahaha.. ternyata kau sudah bisa cemburu ya? berarti kamu udah bisa menerimaku sebagai suamimu dong! " Goda Randi.

Kasih kembali manyun mendengar perkataan itu.

Sesampai di sekolah, Seperti biasa Kasih langsung di serbu teman-teman cewek nya, sebenarnya mereka penasaran melihat Randi, Cowok itu selalu keluar meskipun kasih udah keluar duluan, dan masuk mobil lagi ketika Kasih udah sampai di gedung sekolah itu.

Riko udah berdiri di depan pintu kelas itu, matanya mencari sosok seseorang, begitu melihat Kasih yang baru datang, cowok itu tersenyum.

"Kasih.... " Cowok itu memanggil Kasih dengan senyuman menghiasi bibirnya.

"Apa lagi? kau mau ngerjain aku lagi? " Tanya Kasih kesal.

"Jangan marah napa? " Kata cowok itu cemberut.

Kasih masuk ke dalam kelas, cowok itu ngikut di belakang. Karna merasa diikuti, Kasih berhenti, cowok itu juga berhenti mendadak, hampir saja tubuhnya menabrak kasih.

"Ada apa? " Tanya Kasih heran karna cowok ini ngikut.

"Gak ada.. cuma mau duduk aja, tempat duduk kita kan berdekatan" Jawabnya.

Kasih melepaskan nafas lelah, dia langsung duduk di bangkunya.

"Kasih... apa kau kesal padaku? " Tanya Riko dengan suara menyesal.

" Gak" Jawab Kasih singkat. Dia masih memanfaatkan waktunya untuk membaca bukunya.

"Kenapa kau tak marah lagi waktu aku usilin kamu? " Tanya Riko penasaran.

"Aku gak mau cepat tua, tiap hari harus marah-marah" jawab Kasih santai.

"Maafkan aku, aku bukannya membencimu, tapi aku menyukaimu, hanya saja caraku salah untuk menarik perhatian mu. Maukah kau menjadi kekasihku? " Tanya Riko dengan wajah serius. Kasih malah kaget, pagi-pagi udah di tembak.

"Maaf Rik, aku.. " Riko langsung memotong perkataan Kasih.

"Jangan jawab sekarang.. kamu pikirkan dulu." Cowok itu takut kalau Kasih akan menolak nya.

"Harus sekarang.. biar gak berlarut.. " Tapi Kasih ingat.. mereka akan ujian. 'ah.. gak papa, gak bakalan frustrasi ' batin gadis itu lagi.

" Kamu bisa mencari cewek lain.. bukan aku.. aku dah punya kekasih " Jawab Kasih, dia berusaha agar cowok itu tak kaget.

" Siapa? aku gak pernah liat kamu sama cowok lain? " Tanya Riko penasaran.

"Laki-laki yang selalu mengantarku" Jawab Kasih lagi.

"Bukannya dia kakaknya Randa? " Tanya Riko, cowok itu tau hubungan Kasih dan Randa.

"Kok kamu bisa kenal Randa? " Kasih sedikit heran, soalnya waktu kelas satu mereka tidak sekelas, yang tau soal Randa hanya anak-anak sekelasnya.

"Aku tau... aku sudah memperhatikanmu sejak dulu, hanya saja tak berani, aku juga tau Julian dan Deni yang nembak kamu, tapi kamu tolak..aku nyari tau banyak hal tentangmu sejak dulu. tapi... dia kan kakaknya Randa.. gimana bisa...? " tanya Riko heran.

"Yang saudaraku itu Randa, bukan Mas Randi.. jadi gak ada salahnya kami berhubungan " Jawab Kasih.

Riko tampak sedih dengan perkataana Kasih.. Kasih melihat hal itu dan berkata..

"Kudo'akan kamu mendapat yang terbaik " Katanya sambil menepuk pundak Riko..

"Makasih.. " Jawab Riko sedih.

Bel berbunyi.. mereka siap-siap untuk ujian.

.........

Di kantor Randi..

Saat jam istirahat.. Cintia datang keruangan Randi.

"Kita makan siang? " Tanya Cintia.

"Baiklah" Jawab Randi lalu mengemas pekerjaannya .

....

"Bagaimana dengan pernikahanmu,? " Tanya Randi penasaran dengan pernikahan sabahatnya itu.

"Kami cuma lagi break" Jawab Cintia. sambil mengigit makanannya

"Break? " tanya Randi heran.

"Kamu pikir pernikahan itu apaan? pakai Break segala. " Katnya lagi.

" Kami harus intropeksi diri masing-masing. " Jawab Cintia

"Sudah berapa lama kalian menikah? " Tanya Randi lagi,

"Hampir dua tahun. Bagaimana denganmu? " tanya Cintia lagi.

" Hampir delapan tahun" Jawab Randi

Cintia terkekeh... dan berkata.

" Ya gak mungkin lah.. saat itu usia kita baru tamat SMA. " Jawabnya lagi.

"Tapi itulah kenyataan nya.. dan usia istriku saat itu baru sepuluh tahun " Kata Randi lagi

" Kau pasti bercanda kan? " Kata Cintia tak percaya.

"Tidak.. aku sangat serius, jika tak percaya, aku akan mengenalkanmu dengannya, dan dia masih SMA saat ini" jawab Randi.

"Aku pusing.. " Kata Cintia memegang kepalanya dengan kedua tangannya.

"Cintia... " Suara berat memanggil perempuan itu dari belakang.

Cintia menoleh, dia melihat suaminya yang berdiri menatap Randi dengan tajam. Randi tak enak dengan tatapan itu.

Cintia mendengus kesal, dan kembali menyantap makanannya dengan santai.

"Apa kita bisa bicara? " Tanya laki-laki itu. dia menatap punggung Cintia dengan wajah sayu, Randi dapat melihat tatapan itu.

"Aku sibuk, jam istirahat ku hampir habis" Jawabnya santai.

"Apa kau suaminya? " Tanya Randi sambil berdiri dan mengulurkan tangannya.

"Iya.. namaku Migel" Kata laki-laki itu membalas jabatan tangan Randi.

"Aku Randi, teman masa kecilnya, oh ya.. aku akan memberikan waktu untuk kalian, selesaikan lah masalah ini, jangan berlarut-larut. Aku akan memberi tau kepala devisimu bahwa kamu ada urusan sebentar" Kata Randi sambil berdiri.

"kau bisa mengantarnya ke kantor? " Tanya Randi pada Migel.

"Ya.. bisa" Jawab laki-laki itu gembira.

Next chapter