2 Apa yang terjadi terjadilah

"Randi... ikut kakek ke ruang kerja sebentar" Kata kakeknya, biasanya jika kakeknya meminta dia mengikutinya keruang kerja, berarti dia ingin mengatakan hal yang serius.

"Kakek tau, kamu tak setuju dengan keputusan kakek.. tapi kakek yakin.. setelah kamu dewasa, kamu akan setuju dengan usul kakek. Kasih adalah gadis yang sopan dan penuh kasih sayang, kamu sudah dapat melihat nya dari sekarang bukan? Bandingkan dengan temanmu itu, kata-kata Kasih jauh lebih terdidik, meski dia hanya seorang anak pembantu. " Kata kakeknya itu.

"Baiklah kek" kata Randi lagi, dia hanya mengiyakan agar di beri izin kuliah di luar negeri.

"Oh ya, kalian akan tinggal bersama saat dia berusia 20 tahun, baru kamu boleh menyentuhnya. " pinta sang kakek lagi.

" Baik" Jawabnya santai.

'Sepuluh tahun lagi adalah waktu yang sangat lama, hati orang akan dapat berubah dalam itu' Batinnya

"Kakek juga minta, agar kamu jangan terlalu cuek padanya, contoh lah Randa.. adikmu itu bisa membuat Kasih merasa nyaman saat bersamanya. "

"Apa aku harus ikutan main masak-masakan, manjat pohon, dan mandi hujan bersama mereka? " Kata Randi dengan wajah frustrasi.

"Tidak harus seperti itu, kamu kan bisa menyapanya sekali - sekali, menanyakan tugasnya, kakek lihat kamu tak pernah menganggabnya ada, dan dia terlihat takut padamu berkat si Alya itu. kamu tak pernah membelanya sama sekali. " Kata kakek itu lagi.

"Baiklah... mulai besok aku akan memperhatikan mereka berdua" jawabnya datar.

....

esok harinya, mereka dinikahkan, ternyata kakeknya telah mempersiapkan segalanya, mulai dari mengurus surat-surat, izin, sampai pakaian mereka. Mereka menikah di rumah itu.

Hati Ibu kasih amat cemas, apakah dia telah mempertaruhkan kebahagiaan putrinya di masa akan datang? ' Batinnya.

Kasih tampak anggun dan dan imut dalam balutan kebaya mungilnya itu, Randi sempat terpesona, tapi cepat sadar kalau gadis itu adalah bocah 10 tahun.

Randa malah langsung berteriak.. "Kasih.. kau cantik sekali.. " Katanya gembira.

....

Akhirnya... sah..

Kasih resmi menjadi seorang Istri, begitu selesai acara dia segera berganti pakaian, karna dia merasa tak nyaman dengan pakaian itu, dan langsung lari ke halaman bersama Randa melakukan kegiatan rutin mereka manjat pohon mangga, yang ada di halaman samping.

Randi terpana, dia merasa seperti orang bodoh saat ini, bisa-bisanya dia menerima usulan kolot kakeknya untuk nikah gantung. sekarang... istrinya malah asyik nangkring di atas pohon bersama adiknya.

"Apa kalian tak bisa bermain di bawah? "Tanya Randi ketika dia sudah sampai di bawah pohon itu.

Kasih menjadi kaget dan pegangannya terlepas sehingga dia jatuh, Randa berteriak kaget, sementara Randi langsung menangkapnya.

"Terima kasih banyak Tuan muda.. " Katanya tulus karna di selamatkan.

Randi kaget, gadis itu memanggilnya Tuan Muda.

"Kenapa kamu memanggilku Tuan Muda? " Tanyanya penasaran, ini pertama kali nya gadis kecil ini memanggilnya, dan malah panggilan Tuan Muda yang keluar.

"Alya yang suruh" Kata Randa ketika turun dari pohon.

"Apa? "Katanya tak percaya.

"Dari dulu, kasih selalu menyebut kakak 'Tuan Muda' " jawab Randa.

" Mulai sekarang.. jangan panggil itu lagi. panggil mas aja" Katanya lagi.

" Baik Tuan.. eh Mas" Katanya kaku karna tak terbiasa.

"Nggak usah main di atas pohon lagi, bahaya" katanya sedikit kesal.

"Iya.. " jawab mereka serentak.

Iya nya entah sampai kapan.. nggak ada yang tau.

Tiba-tiba saja hujan turun, serentak mereka bertiga berkata

" hujan"

Randi langsung lari ke dalam rumah sementara... kedua bocah itu lari kehalaman.. mandi hujan....

"Tuhan.. berikan aku kesabaran.. " guman Randi sambil memandang kasih yang loncat-loncat kegirangan karna hujan yang turun cukup deras.

"Apa yang terjadi terjadilah.. " gerutunya lagi.. kakeknya yang berdiri tak jauh darinya tersenyum melihat cucu pertamanya yang kesal. Ternyata cucunya itu masih bisa memperhatikan orang lain, tidak terlalu cuek seperti sebelumnya.

.....

Seminggu kemudian, Randi telah berangkat kenegara tujuannya, Randa tampak sedih, Tapi wajah Istri kecilnya itu malah terlihat santai, tanpa beban, padahal suaminya akan pergi bertahun-tahun.

Karna mengetahui Randi kuliah di Australia, Alya merengek pada orang tuanya juga ingin kuliah di sana.

Seperti biasa kedua orang tuanya selalu mengikuti keinginan anak mereka ini. Alya juga dikirim ke sana, dan masuk kampus yang sama.

Di sana dia juga selalu membuntuti Randi, dia tidak tau kalau Randi telah menikah, meskipun tau, dia tak akan peduli sama sekali, gadis itu hanya akan menganggap pernikahan mereka suatu lelucon.

Entah kenapa Alya sangat ingin mendekati Randi, padahal cowok itu selalu cuek padanya.

Atau mungkin karna wajahnya yang tampan. Randi memang termasuk kategori tampan, semenjak kecil wajah rupawan itu telah nampak di wajahnya. Tapi semua itu tertutup karna sifatnya yang cuek dan dingin, sehingga tak banyak orang yang berteman dengan nya.

....

Semenjak kasih menikah dengan Randi, Orang tua Kasih tak lagi menjadi pembantu di rumah itu. Kakek memberikan mereka sebuah ruko beserta isinya agar bisa di kembangkan, tapi beliau ingin Kasih tetap ada di sana karna Kasih adalah bagian dari keluarganya saat ini.

Meski sedih berpisah dari kedua orang tuanya, tapi Randa selalu membuat gadis ini tersenyum, sehingga dia merasa tidak terlalu kesepian.

Randa selalu menjaga Kasih, baik saat di rumah, sekolah, ataupun tempat les mereka. Kakek benar-benar menanamkan pada mereka bahwa mereka benar-benar saudara.

...

Waktu terus berganti, mereka semakin beranjak remaja, kakek selalu mengirimkan foto-foto mereka melalui email pada Randi, awalnya Randi tak tertarik, tapi semakin lama.. wajah Kasih semakin membuatnya terpesona, Istrinya itu tumbuh menjadi gadis cantik dalam usia belasan tahun ini, sehingga dia selalu menantikan foto-foto kiriman kakeknya.

Sementara... Kasih dan Randa telah tumbuh menjadi sepasang remaja, mereka sudah memasuki masa puberitas, dan sayangnya mereka malah saling menyukai, mungkin karna mereka tidak ingat kalau mereka adalah saudara sepersusuan, atau mereka tidak paham dengan pernikahan Kasih lima tahun yang lalu.

Melihat perlakuan dan pandangan Randa yang sudah berbeda pada Kasih.. kakek itu memanggil mereka berdua.

"Apa kalian saling menyukai? "

Mereka terdiam mendengar pertanyaan itu, dan kakeknya juga tidak menunggu jawaban.

"Kalian tak boleh pacaran, kalian bersaudara" kata kakek itu lagi.

"Saudara dari mana kakek.. Kasih bukan saudaraku, apa salahnya kalau akau menyukainya? "

"Salah" Jawab kakek itu lagi.

"Kalian saudara sepersusuan, haram hukumnya menikah" jawab kakek itu menatap ke dua remaja ini dalam, seolah menegaskan.

"Kenapa bisa kami menjadi saudara sepersusuan? " Tanya Randa sedih.

"Kamu masih butuh ASI saat ibumu pergi, jadi kakek minta Ibu kasih menyusuimu agar kamu bisa tumbuh semestinya "

"Andaikan aku paham saat itu, aku tak akan meminumnya, hal itu membuat aku kehilangannya" jawab Randa dengan nada sedih sambil memandang kasih.

"Jadi... kalian benar-benar saudara, tak boleh pacaran ingat itu." Kakek masih belum mau mengatakan kalau kasih adalah istri kakaknya, karna gadis itu akan syok mendengarnya. masih ada 5 tahun lagi untuk mengatakan hal itu.

avataravatar
Next chapter