webnovel

BAB 202: "Kencan Pertama yang Meledak"

“Buka mulutnya, Sayang.”

“Hm! Enak! Mau pakai telurnya.”

“Sayangku mau pakai telur? Nih aku kasih. Ayo buka mulutnya lagi.”

Embusan napas kasar keluar dari bibir Renjana. Ingin rasanya dia melempar air yang berada di dalam gelas yang tengah ia cengkram dengan erat. Marah, kesal, geli, dan muak bercampur menjadi satu.

“Udah kubilang berkali-kali jangan mesra-mesraan di depan aku! Kenapa sih kalian ini?!” teriaknya kesal setengah mati.

Sakha mendengus sembari memutar bola mata malas. “Salah sendiri, siapa suruh tinggal di sini? Sekarang malah protes. Ini kan rumahku!”

Naraya terkekeh geli. “Iri ya?”

Mata Renjana melotot menahan luapan emosi. Jika dirinya adalah gunung, maka detik ini juga Renjana pasti sudah meledak dan memuntahkan lahar berapi yang super panas! Apa dia pindah saja? Renjana sudah tidak tahan lagi!

Kenapa pula Renjana harus mengalami hal-hal seperti ini? “Dunia benar-benar nggak adil!”