Apo mendongak ketika dagunya diangkat. "Ugh ...."
"Kau sepertinya bagus memaki kalung," kata Ta, masih terus mengobservasi karena gaya Apo memang prioritasnya. Stagram kucing takkan pernah tercetus tanpa adanya Apo. Dia juga menyapu telinga untuk merencanakan earpiece di bagian itu. Benar-benar terlalu tanggap.
Mile dan Paopao sampai lupa cara memposisikan diri, karena Apo kini memang teritori Ayah-nya. Mereka hanya memperhatikan bagaimana Ta bicara, mengomel, dan menyentuh bagian mana pun yang dia suka. Membuat Apo semakin clingy, tanpa tahu kenapa dia menanggapi perhatian Ta secara responsif. Satu tangannya diberikan saat Ta meminta, Apo hanya bilang 'mau' waktu ditawari memakai cincin. "Apa karena aku sudah terbiasa didandani?" pikirnya. Namun Apo memang merasa aneh jika tak merawat diri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com