Mile pun kebingungan harus apa. Dia justru menoleh ke Paopao. Tidak mau bayinya marah karena cemburu lagi. "Hmm, ini sulit ...." katanya mencoba realistis. "Kau kan punya Ayah Ta, Manis. Aku pasti dihajar kalau macam-macam padamu ...."
"Ugh ...."
"Kau punya lemari pakaian, perhiasan, fans jutaan di instagram—ya ampun.
Makananmu pun setara gajiku dua bulan," kata Mile. "Belum lagi biaya perawatanmu. Kau bisa jelek ikut babu sepertiku. Ha ha ha ha ha ...."
Apo pun merengek-rengek. Lalu Mile bertanya kenapa ide tadi bisa muncul. Si bidadara akhirnya cerita satu per satu. Tanpa melewatkan sedikit pun detail yang bisa diingat. Mile sendiri mendengarkan baik-baik, padahal aslinya sungguh tak nyaman. Apalagi Apo tidak tahu kenapa bisa melihat masa lalunya. Yang barusan adalah separuh nyata dan mimpi. Apo sudah diobrak-abrik percampuran astral yang menghantam kesadaran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com