Seperti yang diduga Mile, Apo tidak merespon apapun. Dia bukan Omega yang beberapa hari lalu menunggu kedatangannya karena rindu. Dia juga tidak memandang Mile dengan mata yang berkilau-kilau, malahan hanya diam seolah sudah tertidur.
"Apo ....." panggil Mile sembari membelai ubun lelaki itu. Dia cukup kaget karena Apo setegang itu, apalagi ketika melihat buku-buku jarinya. Bagian tersebut memutih karena digunakan terlalu kuat meremas. Dia pasti sudah berubah pikiran, sehingga Mile bukan lagi seorang vampir bermartabat di depan matanya. Apa Apo mengira Mile pembunuh sadis tanpa pikiran? Memang sudah tepat jika Omega ini dilarang melihat jenis kekerasan apapun.
"Baiklah kalau begitu. Jangan khawatirkan apapun," kata Mile pada akhirnya. Dia pun melepaskan belaian dari surai-surai lembut Apo. Lalu beranjak dari tepian ranjang. "Malam ini tidurlah sebanyak-banyaknya. Besok pagi kupastikan tempat itu siap menerimamu, walau pembangunan total akan berjalan seiring waktu."
"...."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com