Apo pun menatap kegelapan dalam mata Raja Millerius. Di baliknya ada bara api membara bagaikan muntahan lahar yang panas. Sejuta imajinasi kotor yang ingin Raja Millerius lampiaskan kepada Apo tersembunyi begitu rapi. Padahal bisa saja Apo didorong langsung ke meja makan, namun martabatnya sebagai raja ternyata kuat sekali.
"Aku juga mencintaimu, Natta," kata Raja Millerius tiba-tiba. Dia tampak berpikir sesaat. Apo sampai tak mampu memproses hal lain karena terlalu fokus pada debar jantungnya sendiri. ".... atau Apo Nattawin Wattanagitiphat, iya kan? Kalau tidak salah itu namamu yang asli, hhhhh ... serius. Semoga ingatanku masih sebaik harapan. Maaf—"
Terlalu sebal, Apo pun balas melumpat bibir sang dominan kasar. Dia tak peduli apapun yang terjadi di masa depan. Pokoknya Raja Millerius pun hanya miliknya mulai sekarang. Apo takkan menyerahkannya pada yang lain, meski sadar ada seseorang yang mengawasi mereka sedari tadi
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com