Wang Yibo pun mengangguk sebelum menuruti Mile. Dengan wujud yang perlahan jadi manusia, dia pun mengoyak roh suci rusa untuk pertama kalinya. Oh, lihat itu. Gigi-gigi taring yang begitu mungil. Darah yang mengalir ke lehernya sebagai enigma buruan. Semuanya dikecap segar dalam lidah mungil bocah itu hingga takkan pernah dilupakan sampai kapan pun. (*)
(*) Btw, meski berwujud roh, rusa ini tetep mengeluarkan darah karana yang memangsa dia juga dalam wujud Satan. Maksudnya, udah di dunia laen. Udah bukan dunia manusia, walau bentukannya tetep kayak dunia manusia. Terpisah lah.
Tentu saja Wang Yibo melakukan sambil menangis. Matanya bengkak hingga rusa itu habis, dan Mile baru mengulurkan tangan untuk melantingnya berdiri.
"Ayo, sekarang kita harus pulang," kata Mile.
Yibo pun mendongakkkan kepala demi memandang wajah kakaknya. "Ayo, tapi besok ajak aku ke game center, ya," katanya sambil mengucek sebelah mata.
"Buat apa? Hei—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com