"UNCLEEEEEEEEEE!! PHI NATTA BAGAIMANAAAAAA!!" teriak Abby pada sore hari. Bocah itu buru-buru menjenguk masuk, padahal dia baru saja sampai kemari. Sang keponakan menangis karena idolanya terluka, bahkan memonopoli pangkuan Mile agar bisa duduk paling depan.
"Hai, Abby," sapa Apo.
"Phi Natta, peluk ...." kata Abby manja. Dia mengusap mata yang bengkak sejak masih perjalanan. Bahkan dia menangis lagi waktu menyentuh perban kaki Apo. Dasar bocah, batin Mile. Dia membuat Apo geleng-geleng, tapi memaklumi kelakuan Abby di saat yang sama.
"Biarkan. Dia itu Cuma bocah, Apo. Kau tak boleh terlalu keras padanya," kata Apo kepada Mile. "Tapi karena kau anak bungsu, jadi tidak paham perasaan itu."
"Kau benar."
Apo menarik selimut untuk terlelap kembali. "Ya, sudah. Aku tidur. Tidak usah makan karena badanku sakit semua. Setidaknya bisa lupa kalau kuhabiskan dengan mimpi."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com