webnovel

2. Hilang tanpa jejak 1

Telepon ku berdering dan aku melihat siapa yang menelepon ku. Tapi namanya di sembunyikan. Nama pemanggil di private. Akhirnya ku coba mengangkat. "Halo." Jawabku singkat.

"Kamu kemana saja". balas nya. Aku langsung tahu siapa orang yang sedang menelpon ku. Daniel yang sebenarnya menelpon ku. Aku mencoba untuk tetap tenang dan berusaha untuk menemukan ketenangan dalam suara ku. Jangan sampai dia tau kalo aku merindukannya sampai setengah gila. Setelah berbohong seadanya aku Masih bisa mengontrol emosi dan perasaan ku. Aku yakinkan diriku bahwa tujuan awal aku ke balikpapan adalah untuk mengejar karir ku. Hanya karir ku. Nggak ada kompromi. Aku masih punya banyak wish list yang belum terpenuhi. Aku belum punya rumah, jalan jalan ke eropa, dan Mash banyak lagi. Satu satu nya cara agar aku bisa memenuhi semua keinginan ku itu adalah melalui karir ku.

Sebenarnya aku cukup cemerlang dalam karirku. Dari mulai level 1 sampai level 7 karir dalam perusahaan yang aku jalani, sekarang aku berada di level 3 hanya setahun setelah aku bergabung. Sungguh suatu pencapaian yang luar biasa mengingat masih banyak orang yang berada di bawahku tapi dengan masa pengabdian jauh lebih lama dariku. Aku pantas berbangga hati karena itu. Cuma dalam percintaan sama sekali aku tidak memiliki pengalaman dan kehadiran Daniel membuatku mabuk kepayang nggak karuan. Hanya cinta pertama yang selalu menggoda untuk di resapi. Tapi cinta pertama yang ku rasakan justru datangnya dari seorang laki-laki. Sementara aku sendiri laki-laki. Sungguh sebuah ironi yang membuat ku patah arang, nggak tahu harus berbuat apa. Sementara aku masih tinggal di dunia berbudaya timur. Itu gak yang di anggap tabu dan menyalahi aturan.

Aku putuskan kalo itu salah. Aku nggak mau melanjutkan itu, aku berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk menjauhi itu. Aku berusaha menghindar dari Daniel dengan terus bekerja siang dan malam demi melupakan semua hasrat dunia yang menggoda ku. Hari hari berlalu dengan malas malasan. Terasa berat banget untuk menjalani kehidupan seperti yang kujalani. Pagi bangun jam 5, siap siap bekerja dan jam 5.50 WITA sudah di tempat kerja. Aku menghabiskan waktu bekerja dengan beban di pundak yang semakin menggelayut dan menyita perhatian. Semakin ku mencoba melupakan semakin juga ku mengingat Daniel.

Rasa nya aku pengen kembali ke jakarta saja. Agar aku bisa melupakan Daniel. Aku nggak mau terus begini. Akhirnya ku putuskan untuk berganti nomer hape ku. Dengan begitu dia nggak bakal bisa menghubungi nomor ku LG. jadi aku bisa lebih mudah melupakannya. Aku mencoba menghilang tanpa jejak dari kehidupan Daniel demi kebaikannya dan kebaikan ku juga. aku yakin seiring berjalannya waktu maka aku bisa melupakan Daniel. dan waktu terus bermalas-malasan bergerak di sekitar ku. hingga akhirnya bukan desember 2006, saat aku sudah melupakan Daniel, sebuah tragedi terjadi lagi.