Ahhhhhhhhh...
Cara pelan-pelan tak juga membuahkan hasil, Ken memasukkan miliknya dengan hentakan kasar. Desahan itu belum terdengar nikmat, melainkan hampir seperti sentakan.
Emmmm... Emmmm... Uhhhhh... Nghhhh...
Naura tidak bisa bicara. Ken membungkam mulut Naura menggunakan tangannya. Benar. Itulah cara kasar Ken. Ia bukan pria lembut jika berurusan soal keperkasaan.
"Ahhhhh... Kau terlalu sempit," kata Ken. "Hahhh... Hahhh... Nghhhhh..." desahnya.
Rasanya nikmat tapi sedikit menyakitkan. Kapan tangannya akan terlepas dari ikatan sialan itu? Mata Naura mulai menitikkan buliran air bening.
Ken terus saja menghentakkan pinggulnya sesuai irama. Desahan terus keluar dari mulut Ken. Ken mengatur nafasnya. Ia mengusap mata Naura yang basah.
"Jangan menangis," kata Ken. "Tolong, maafkan aku kali ini, Naura," imbuhnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com