webnovel

Naruto Story : Love, Decision, And Hatred

Dua tahun telah berlalu sejak perang dunia shinobi ke-4. Semua kembali normal Sasuke telah kembali dan menjalani petualangan bersama tim taka. Naruto mulai belajar untuk mengejar mimpinya sebagai Hokage dan Sakura mulai menyadari perasaannya terhadap Naruto telah berubah. Sementara itu sosok misterius muncul mengancam kedamaian dunia shinobi apa yang akan terjadi? Naruto masih milik paman Masashi Kishimoto

VaughnLeMonde · Anime & Comics
Not enough ratings
40 Chs

Chapter 5 : Otsutsuki Clan

Hah menikah?!"

"Benar Nona Hinata mari kita menikah, aku sudah dari dulu memperhatikanmu, ketulusan hatimu membuatku jatuh cinta kepadamu, Nona Hinata"

Toneri kembali tersenyum dan mulai mengulurkan tangannya kepada Hinata.

"Apa maksudmu dengan memperhatikanku?"

Hinata masih tetap tidak mau menerima ajakan dari Toneri, baginya Toneri masihlah sosok asing yang dapat membahayakan keselamatannya.

"Selama 20 tahun ini aku tinggal di bulan bersama ayahku, Tomura Otsutsuki dan ayahku bilang bahwa kaulah istri masa depanku"

Toneri berusaha memperjelas maksud dari tujuannya mengajak Hinata menikah, meminta Hinata untuk ikut secara sukarela.

"Dimana Hanabi?!"

Hinata masih tidak percaya dengan perkataan Toneri, berusaha mengalihkan topik pembicaraan pada hal yang lebih penting baginya sekarang, memastikan keselamatan adiknya.

"Tenang Hanabi dalam keadaan aman, kau bisa menjamin perkataanku ini, bagaimana Nona Hinata apakah kau mau ikut bersamaku?"

Toneri hanya bisa tersenyum kembali, berusah meyakinkan Hinata, bahwa dia tidak mempunyai niat buruk apapun kepada gadis berambut hitam itu.

"Aku..."

Di hati Hinata masih ada keraguan, karena dirinya masih menyimpan perasaan kepada Naruto.

"Hmm aku mengerti, aku tidak akan memaksamu Nona Hinata, aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya"

Toneri perlahan menghilang setelah mengatakan hal tersebut, sedangkan Hinata hanya bisa menunduk lesu, merasa kecewa kepada dirinya yang masih belum bisa melupakan Naruto.

Sementara itu di balik Kolam, terlihat Naruto, Shikamaru, Sakura, dan Sai sedang bertarung dengan kepiting raksasa.

"Cih apa aku bisa menggunakan cahaya ini...Kagenui No Jutsu"

Shikamaru segera mengeluarkan jutsunya setelah melihat sedikit cahaya yang berasal dari lubang di langit gua.

"Naruto sekarang!"

Shikamaru langsung memberikan perintahnya setelah melihat jutsunya berhasil mengikat kepiting raksasa itu.

Tidak beberapa lama, muncul suara berdenging yang sangat nyaring, terlihat mata biru Naruto yang sudah berubah menjadi mata kuning dengan pupil mata yang membentuk tanda plus dan ditangan kanannya sudah membentuk sebuah shuriken berwarna putih dan ditengah tengahnya terdapat bola chakra berwarna biru.

"Fuuton rasenshuriken!!"

Naruto segera melemparkan Jutsunya itu ke arah kepiting raksasa, jutsu itu membuat aliran angin disekitar gua menjadi lebih kuat, dan segera membuat sebuah pusaran angin setelah mengenai tubuh raksasa itu.

Tidak ada gerakan lagi dari kepiting raksasa setelah terkena jutsu Naruto, menandakan jutsu Naruto berhasil mengalahkannya.

Tidak beberapa setelahnya, Hinata muncul dari balik kolam. Shikamaru yang menyadari kedatangan Hinata hanya bisa berekspresi heran.

"Darimana saja Kau Hinata?" 

"Ahh ituu.."

Hinata masih menunduk lesu, belum siap memberitahukan hal yang baru saja terjadi padanya. Melihat Hinata yang ragu ragu untuk menjawab membuat Shikamaru hanya bisa memakluminya dan segera meminta timnya untuk bergerak mencari jalan keliar dari gua aneh ini.

Terlihat sekarang, mereka berlima sedang berjalan menuju arah sinar matahari untuk mencari jalan keluar dari gua.

"Ehh jadi tadi kau didatangi oleh Toneri?!"

Sakura sangat kaget mendengar cerita Hinata, tentang apa yang barusan terjadi padanya selama mereka berempat sedang bertarung melawan kepiting raksasa.

"Untuk apa dia mendatangimu?"

Shikamaru juga sedikit kaget mendengar cerita Hinata, namun masih heran kenapa Hinata tidak dibawa pergi oleh Toneri. Sementara di sisi lain, Hinata masih ragu memberitahukan alasan Toneri mendatanginya dan juga dia merasa tidak perlu memberitahukannya karena itu adalah masalah pribadi dirinya dengan Toneri.

"Itu tidaklah penting, yang penting Hinata sekarang masih aman bersama kita"

Naruto mencoba membiarkan Hinata tenang, karena dari tadi Hinata terus dilontarkan pertanyaan oleh teman temannya.

"Ah teri-ma kasih Naruto-kun"

Hinata hanya bisa tersenyum, setelah Naruto berusaha mengalihkan topik pembicaraan, tanpa sadar wajah Hinata mulai memerah setelah melihat Naruto yang sedang tersenyum kepadanya.

Naruto tiba tiba merasakan aliran angin, menandakan pintu keluar sudah dekat, tidak beberapa lama mereka berjalan akhirnya mereka melihat sebuah jalan keluar yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Setelah mereka keluar dari gua, mereka dikagetkan dengan pemandangan luar gua yang tidak biasa.

Terlihat sejauh mata memandang hanya terlihat lautan dan beberapa pulau yang mengapung diatas langit juga matahari disana terlihat palsu tidak seperti matahari biasanya.

"Tempat apa ini?"

"Kita ada dimana sekarang?"

"Apa kita masih berada di negara api?"

Semua orang sangat terkejut melihat pemandangan yang tidak biasa ini, menimbulkan berbagai pertanyaan di kepala mereka.

"Tidak,bisa kita lihat dari matahari yang berada di langit itu terlihat palsu untukku"

Shikamaru mencoba berusaha tenang, segera mencoba menarik sebuah kesimpulan dari pemandangan yang baru saja dilihatnya.

Tidak mau terlarut dalam pikirannya, Shikamaru segera menyuruh timnya bergerak, untuk menemukan segala petunjuk yang berkaitan dengan Hanabi.

Terlihat sekarang mereka berlima sedang terbang menggunakan tiga burung yang dibuat oleh jutsu Sai, dengan formasi Sai dengan Hinata, Naruto dengan Sakura, dan Shikamaru sendirian memimpin didepan dua burung lainnya.

"Aku melihat sebuah pemukiman di sekitar gunung 3000 m ke arah barat dari sini"

Hinata segera menyampaikan sebuah informasi kepada Shikamaru setelah dirinya melihat beberapa bangunan yang berada tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Baiklah kita mulai pencarian dari sana"

Mendengar informasi dari Hinata, membuat Shikamaru segera memerintahkan burungnya mengarah ke tempat yang ditunjukan Hinata, begitu pula dua burung yang berada dibelakangnya, mulai mengikuti arah terbang dari burung yang dinaiki oleh Shikamaru.

Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai ketempat yang dimaksud, terlihat berbagai bentuk bangunan yang berdiri diatas lereng gunung, namun tidak beberapa lama mereka menunjukkan ekspresi herannya, tidak merasakan tanda tanda kehidupan dari seluruh bangunan itu, semua bangunan dalam kondisi terbengkalai, menandakan kota ini sudah sangat lama ditinggalkan oleh penduduknya.

"Baiklah kita berpencar disini, Hinata dan Sai pergilah ke arah barat kota, Sai pastikan kau terus bersama Hinata, sementara Naruto dan Sakura pergilah ke arah timur Kota, aku sendiri akan pergi ke utara kota, dan sebelum matahari terbenam kita semua akan berkumpul di selatan kota"

"Hai"

Shikamaru segera memecah kelompoknya menjadi beberapa tim, berpikir dengan cara itu akan lebih efisien dalam mencari petunjuk, Semua orang mengangguk setuju, kecuali Hinata yang hanya mengangguk lesu, merasa kecewa bukan dirinya yang dipasangkan dengan Naruto, sedangkan disisi lain Sakura juga menyadari ekspresi Hinata, membuat dirinya merasa tidak enak kepada temannya itu, sebenarnya dia ingin memberi usulan kepada Shikamaru untuk merubah komposisi timnya namun dia urungkan setelah melihat Shikamaru menghilang dari pandangannya.

Sekarang Naruto dan Sakura sedang berjalan menyusuri sisi timur kota, namun tidak terlihat canda tawa seperti biasanya, hanya suasana hening yang menemani mereka berdua, Naruto yang biasanya memulai percakapan, kali ini hanya diam, masih bingung dengan perasaannya setelah melihat memori Sakura, sementara di sisi lain Sakura merasa senang karena bisa berada di dekat Naruto, namun juga merasa bersalah kepada Hinata.

"Hei Naruto, kenapa kau diam saja?"

Sakura mulai memberanikan diri memulai pembicaran, tidak nyaman dengan keheningan diantara mereka berdua.

"Benarkah? hmm aku juga tidak tahu kenapa aku diam seperti ini"

Naruto masih bingung dengan pikirannya, takut jika dia membahas kejadian saat di gua bisa membuat suasana lebih canggung.

"Hmm dasar aneh"

"Ehh"

Setelah mengatakan hal itu Sakura segera memalingkan wajahnya dari Naruto, membuat Naruto hanya bisa berekspresi bingung.

"Apakah dia diam karena melihat kilasan memoriku?" batin Sakura.

Saat Sakura masih asik dengan pikirannya, di sisi lain Naruto sedang bergerak kearah sebuah air mancur yang berada tidak jauh di depannya, terlihat air di kolam tersebut masih mengalir, membuat Naruto yang sedang merasakan haus, segera mengambil air dari air mancur itu menggunakan kedua tangannya, kemudian perlahan meminum air yang berada ditangannya.

Sakura yang sudah sadar, menyadari Naruto sudah tidak berada di sampingnya, membuatnya sedikit kaget dan melihat sekelilingnya, berusaha mencari sahabat berambut pirangnya itu, khawatir jika sahabat bodohnya itu melakukan hal hal yang bisa mengancam nyawanya sendiri. Setelah melihat sekelilingnya dia berhasil menemukan Naruto, tidak jauh dari tempatnya berada, sedang meminum air dari sebuah air mancur.

"Heh dia bersenang senang seperti itu dan tidak mengajakku?" batin Sakura.

Sakura segera berjalan mendekati Naruto dengan tatapan mengerikan, bersiap unutk menjahili sahabatnya itu. Naruto yang menyadari kedatangan Sakura, segera mengambil air kembali dan mengulurkan tangannya kepada Sakura, melihat hal itu membuat Sakura sangat kaget.

"Sejak kapan si kuning bodoh ini bersikap romantis?" batin Sakura.

Tanpa Sakura sadari, tubuhnya bergerak sendiri, menunduk dan kemudian meminum air yang berada ditangan Naruto, setelah melakukan hal itu, keduanya hanya saling menatap dan tersenyum, sebelum kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Mereka akhirnya berhenti di sebuah rumah yang berada diujung kota, terlihat keadaan dalam rumah yang sudah berdebu dan terlihat sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya, hanya tersisa beberapa perabot rumah yang juga sudah rusak karena tidak diurus.

"Kyaa"

Naruto yang saat itu sedang melihat keluar, dikagetkan dengan sebuah teriakan sesaat yang berasal dari ruangan dibawahnya. Segera dia menyusuri tangga menuju ke ruangan di bawahnya untuk melihat apa yang terjadi. Terlihat disana Sakura sedang terduduk sedangkan rambut dan wajahnya dipenuhi oleh jaring laba-laba. Naruto hanya bisa terkikik geli melihat kunoichi yang dicintai olehnya itu, sementara di sisi lain, Sakura hanya bisa mendengus sebal melihat kelakuan Naruto.

"Hihihi seorang kunoichi yang telah mengalahkan dewa sekarang kalah oleh sebuah jaring laba-laba"

Naruto segera membersihkan semua

jaring laba-laba yang berada di rambut Sakura, sementara Sakura hanya bisa melihatnya dalam diam, dan terlihat rona merah dipipinya muncul kembali. Setelah rambut Sakura bersih mereka berdua kembali berdiri dan melanjutkan pencarian mereka.

Terlihat Sekarang Naruto dan Sakura sedang istirahat di sebuah ruangan, Naruto lalu mengeluarkan sebuah cup ramen dan mulai menuangkan air panas kedalam cup tersebut, Sementara Sakura mengeluarkan kotak bekalnya yang berisi onigiri.

"Lagi-lagi ramen jangan terlalu sering Naruto tidak baik untuk kesehatanmu"

Sakura merasa heran dengan Naruto, Seingat Sakura, Naruto baru saja memakan ramen kemarin malam.

"Hehe abisnya ini enak"

Tanpa Sakura sadari,  Naruto telah selesai memakan ramennya dan hanya bisa tersenyum khasnya kepada Sakura.

"Ini coba makan ini"

Sakura tanpa aba aba menyodorkan salah satu onigirinya kemulut Naruto.

"Humph"

Tanpa Naruto sadari sekarang mulutnya sudah dipenuhi onigiri buatan Sakura. Naruto hanya bisa diam sambil menatap wajah Sakura muncul rona merah dipipinya saat mengunyah onigiri yang diberikan Sakura tadi. Sakura hanya bisa terkikik geli melihat ekspresi yang ditunjukan Naruto.

Langit sudah mulai berubah menjadi orange, menandakan matahari akan segera terbenam, Sekarang mereka berdua sudah berada di depan sebuah dinding setinggi pinggang yang berfungsi sebagai pelindung agar mereka tidak jatuh kebawah.

Keduanya sekarang melihat ke arah matahari yang sedang terbenam di ujung lautan yang luas. Sakura hanya melihat matahari dengan tersenyum, sementara disisi lain, Naruto hanya menatap wajah sakura yang sedang tersenyum dengan ekspresi penuh arti.

Beralih kepada Shikamaru yang sedang berada disebuah kuil, dia baru saja   menemukan dua buah patung, yang satu mirip dengan perawakan rikudou sennin, sementara patung disebelahnya Shikamaru asumsikan sebagai adik dari rikudou sennin.

Segera tanpa Shikamaru sadari anggota timnya sudah berkumpul ditempatnya berada.

"Apa yang kau temukan Shikamaru?"  "Aku menemukan dua patung tapi salah satu patungnya sudah tidak utuh"

Shikamaru segera menjawab pertanyaan dari Sai, sambil menunjuk ke arah patung rikudou sennin yang beberapa bagiannya seperti sudah dihancurkan.

"Dan diatas kedua patung terdapat ukiran di sebuah dinding yang membentuk sebuah..mata?"

Shikamaru segera mengalihkan pandangannya ke salah satu ukiran yang berada di dinding kuil tersebut, mencoba menafsirkan bentuk ukiran di dinding yang dia lihat itu.

"Putri byakugan"

Sebuah suara misterius tiba tiba muncul setelah Hinata mengaktifkan byakugannya, membuat semua anggota tim berekspresi kaget setelah mendengar suara misterius itu.

Segera setelah suara itu muncul, sebuah tangga terbentuk dari balik lantai tempat mereka berdiri, mengarah ke ruang bawah tanah kuil tersebut, Shikamaru yang melihatnya langsung menuruni tangga itu tanpa curiga, membuat semua orang mulai mengikutinya dari belakang.

Sesampainya mereka di ruang bawah tanah itu, terlihat ruangan itu sangat gelap dan dipenuhi oleh makam makam yang mereka tidak tahu milik siapa.

Naruto segera menyadari ada yang datang dari balik makam dan langsung mencoba menghadang sesuatu yang datang itu. Sekarang terlihat jelas rupa orang yang datang dari balik makam itu, mirip dengan patung yang berada di sebelah patung rikudou sennin, namun dengan perawakan yang lebih tua dan terlihat di rongga matanya terlihat kosong melopong tidak terdapat mata sama sekali.

"Putri byakugan dan reinkarnasi Asura"

Kembali terdengar suara misterius yang ternyata berasal dari sosok misterius yang sekarang berada di depan Naruto. Setelah mengatakan Hal itu, sosok misterius itu segera mengarahkan wajahnya kepada Hinata lalu Naruto yang berada di depannya.

Tiba tiba sosok itu membuka mulutnya, dan dari dalam mulutnya itu muncul sebuah bola bercahaya, Seketika setelah bola itu mulai menerangi ruangan, keadaan diantara Naruto dan Hinata mulai berubah, sekarang mereka berdua sedang melihat sebuah kilasan memori yang menampilkan adegan pertempuran antara keluarga utama dan keluarga cabang otsutsuki di bulan, pertempuran berlangsung singkat setelah keluarga cabang menggunakan sebuah bola berwarna emas yang mengeluarkan pancaran energi yang berhasil membuat seluruh pasukan keluarga utama berubah menjadi abu. Seketika itu kilasan memori berakhir dan keadaan kembali normal, Hinata dan Naruto kembali ke keadaan sebelum bola bercahaya itu muncul.

"Hentikanlah Tomura dan Toneri, tenseigan tidak boleh sampai bangkit, dan dunia buatan kakakku tidak boleh berakhir"

Segera setelah mengatakan hal itu, sosok misterius itu berubah menjadi abu, menghilang dari pandangan semua orang. Membuat Hinata dan Naruto saling menatap dengan ekspresi kaget, sementara tiga orang temannya hanya bisa melihat mereka berdua dengan ekspresi heran.

Setelah mendengar perkataan dari sosok misterius itu, timbul sebuah pertanyaan besar di kepala Hinata dan Naruto.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini?"

To Be Continued